Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Satgas Pamtas 621 Manuntung Gantikan Yonarmed 18/Buritkang Jaga Perbatasan Indonesia - Malaysia di  Nunukan

Bupati, Hj Asmin Laura Hafid dan Dansatgas Pamtas Yonif 621/Manuntung, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir memeriksa pasukan.(Foto:Diansyah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Kalimantan Utara

    Satgas Pamtas 621 Manuntung Gantikan Yonarmed 18/Buritkang Jaga Perbatasan Indonesia - Malaysia di  Nunukan

    PusaranMedia.com

    Bupati, Hj Asmin Laura Hafid dan Dansatgas Pamtas Yonif 621/Manuntung, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir memeriksa pasukan.(Foto:Diansyah/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Satgas Pamtas 621 Manuntung Gantikan Yonarmed 18/Buritkang Jaga Perbatasan Indonesia - Malaysia di  Nunukan

    Bupati, Hj Asmin Laura Hafid dan Dansatgas Pamtas Yonif 621/Manuntung, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir memeriksa pasukan.(Foto:Diansyah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

    NUNUKAN - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Armed 18/Komposit Buritkang menyelesaikan masa penugasan di perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kabupaten Nunukan dan Malinau. Kini satuan yang bermarkas di Kabupaten Berau itu akan segera meninggalkan daerah penugasan dalam waktu dekat. 

    Bersamaan dengan itu, pasukan pengganti dari satuan Batalyon Infantri 621/Manuntung secara resmi juga telah disambut Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan, Senin (15/8/2022). Dalam upacara penyambutan, Bupati Nunukan menyampaikan Kabupaten Nunukan merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. 

    Nunukan yang memiliki 21 kecamatan ini, memiliki sebagian wilayah yang berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak maupun negara bagian Sabah. Tapal batas yang ada juga meliputi batas darat dan laut serta kawasan perairan lainnya yang tentunya memunculkan dinamika kehidupan sosial.

    Dengan dasar penanganan masalah perbatasan, khusus yang berkenaan dengan pengamanan wilayah teritorial tentunya membutuhkan perhatian yang serius. Apalagi, saat ini Pemerintah Pusat hingga ke daerah terus berupaya untuk melakukan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

    "Peningkatan infrastruktur di perbatasan tentunya patut kita apresiasi. Namun demikian kita semua tidak boleh lengah karena faktor keamanan dan kedaulatan negara tetap harus diperhatikan. Sehingga, penguatan personel prajurit pengamanan perbatasan adalah sebuah langkah strategis dalam menjaga kedaulatan negara," ujar Laura.

    Dikatakan Laura, Batalyon Infanteri 621/Manuntung yang akan menggantikan Batalyon Armed 18/Komposit merupakan wujud dari salah satu upaya penyegaran bagi personel pengamanan perbatasan, agar tetap solid, tetap teguh, serta waspada terhadap adanya ancaman tantangan dan gangguan kedaulatan NKRI di perbatasan. 

    Dia berpesan atas permasalahan yang berkenaan dengan pengamanan perbatasan. Pertama, pengamanan tata batas atau patok batas antar negara perlu dijaga sebagai penegakan supremasi hukum dan kedaulatan wilayah NKRI. 

    Kedua, pengamanan lalu lintas keluar masuk orang, terutama tenaga kerja ilegal termasuk kemungkinan adanya jaringan terorisme. Ketiga, pengamanan lalu lintas keluar masuk barang yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama masalah narkoba. 

    "Kemudian penanganan masalah illegal logging, illegal fishing dan sumberdaya alam lainnya serta tantangan kondisi geografis yang menghambat terbukanya akses ke wilayah terpencil terutama di kecamatan Lumbis Ogong, Lumbis Pansiangan dan Kecamatan Lumbis Hulu serta lima kecamatan di dataran tinggi Krayan," bebernya. 

    Letkol Inf Deny Ahdiani Amir  menambahkan, dalam melaksanakan pengamanan perbatasan membawa total 450 personel. Seluruh personel akan bertugas di 16 pos perbatasan dan Makotis 621/Manuntung.

    "Karena satuan kami tidak sama dengan satuan sebelumnya yang membawahi dua kabupaten sekaligus, maka kami hanya membawa 450 personel dan wilayah pengamanan kami hanya sampai Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu," ujar Letkol Deny.

    Sementara untuk daratan Krayan sendiri akan diisi oleh Satgas Pamtas dari satuan lainnya yang tergabung dalam satuan pengamanan yang bertugas di Kabupaten Malinau.

    Ditegaskan Letkol Deny, selama masa penugasan dengan kurun waktu sembilan bulan ke depan, pihaknya tentu akan berfokus pada tiga tugas utama yang telah diamanahkan oleh Mabes TNI yakni, menjaga patok perbatasan, mencegah aktivitas ilegal dan terakhir menjaga agar tidak terjadi disintegrasi bangsa kepada masyarakat di ekitar perbatasan. 

    "Kami tidak akan menyimpang dari tiga tugas pokok kami. Menjaga patok perbatasan, mencegah semua bentuk kegiatan ilegal dan menjaga masyarakat di perbatasan," pungkasnya.