Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Harga Rumput Laut Nunukan 'Terjun Bebas' dari Rp43 Ribu jadi Rp24 Ribu, Ternyata Ini Penyebabnya

Proses pengeringan rumput laut Nunukan hasil budidaya masyarakat yang kini mengalami penurunan harga jual. (Foto: Diansyah/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Kalimantan Utara

    Harga Rumput Laut Nunukan 'Terjun Bebas' dari Rp43 Ribu jadi Rp24 Ribu, Ternyata Ini Penyebabnya

    PusaranMedia.com

    Proses pengeringan rumput laut Nunukan hasil budidaya masyarakat yang kini mengalami penurunan harga jual. (Foto: Diansyah/pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Harga Rumput Laut Nunukan 'Terjun Bebas' dari Rp43 Ribu jadi Rp24 Ribu, Ternyata Ini Penyebabnya

    Proses pengeringan rumput laut Nunukan hasil budidaya masyarakat yang kini mengalami penurunan harga jual. (Foto: Diansyah/pusaranmedia.com)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

    NUNUKAN – Harga komoditi rumput laut di Nunukan kembali turun pada Agustus 2022 ini, penyebabnya akibat kualitas rumput laut Nunukan yang tidak sesuai dengan permintaan pasar dan meningkatnya produksi sejumlah daerah penghasil rumput laut di luar Nunukan.

    Hal ini diungkapkan Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan, Kamaruddin kepada pusaranmedia.com. Kondisi harga di petani saat ini hanya berkisar Rp23 ribu hingga Rp30 ribu per kilogramnya.

    Padahal pada bulan-bulan sebelumnya, harga pembelian berada pada kisaran Rp43 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram.. Meski berada dikisaran harga tersebut, lanjut Kamaruddin, kondisi ini dianggap akan terus terjadi penurunan harga.

    "Harga ini yang tetapkan adalah buyer di sejumlah tempat, dan kita hanya menyesuaikan saja. Biasanya kalau daerah lain belum tinggi produksinya permintaan dari kita biasanya lumayan tinggi dan berdampak dengan harganya juga," ujar Kamaruddin kepada media ini, Jumat (19/8/2022).

    Dijelaskan Kamaruddin, tingkat kekeringan yang dibutuhkan oleh pengumpul komoditi di Kota Makassar, Sulsel yakni dikadar air normal berkisar 37 - 38 untuk standar ekspor. Sementara kadar air rata-rata pembudidaya dan petani di Nunukan berkisar di angka 40. 

    "Inilah yang membuat harga ini menjadi turun juga, karena tidak terpenuhinya standar kadar air tersebut. Sehingga pengusaha di Makassar yang menjadi sasaran rumput laut menetapkan harga itu. Jadi tingkat kekeringan juga sangat berpengaruh," jelasnya.

    Dikatakan Kamaruddin, 70 persen rumput laut Nunukan bergantung pada harga yang ditetapkan oleh pengusaha di Makassar, sementara 30 persen lainnya terbagi baik di Surabaya maupun Sumatera. Dalam setiap bulannya, produktivitas hasil rumput laut mencapai hingga tiga ribu ton berdasarkan data sejak awal 2022. 

    Kamaruddin menambahkan, untuk harga rumput laut yang menurun dalam seminggu terakhir ini. Diakuinya, lantaran tingkat kekeringan rumput laut yang dijual saat ini. Jika petani mampu mempertahankan kadar air sesuai standar, tentunya harga rumput laut bisa saja bertahan diangka Rp40 ribu. 

    “Dari kekeringan dan kekotoran. Coba kita bisa melakukan itu harga bisa sampai Rp40 ribu seumpama daerah lain produksinya juga tinggi. Kalau faktor cuaca tidak ada masalah,” katanya.

    Pihaknya berharap agar Pemkab Nunukan turun tangan dengan mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) terkait standar kualitas rumput laut. Sehingga, harga dapat stabil dan hal ini dapat menyejahterakan petani rumput laut.

    “Maunya bagaimana ada standar khusus untuk menjaga kadar air, jadi barang kita bisa langsung ekspor. Ekspor umumnya itu kadar air 35-36. Kemudian, kekotoran 0,2 persen minimnya 0,3 persen. Itu kadar ekspor harga di atas Rp30 ribu bisa. Kalau di Mamolo ini kadar 43 ke bawah. Seperti di Tanjung Kadar 50 ada. Jadi bukan faktor petani. Di sini ada namanya peluncur yang dimodali pengepul. Inilah yang membeli langsung di petani yang merusak, juga sebenarnya," pungkasnya.