Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Realisasi investasi Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2022 lalu sebesar Rp9,78 triliun. Capaian ini diperoleh dari 227 investor yang diikuti serapan tenaga kerja indonesia sebanyak 8.802 orang dan 52 tenaga kerja asing.
Di tahun 2023 ini, Bupati Kukar Edi Damansyah berkomitmen mengoptimalkan realisasi angka investasi. Menurutnya, kondusifitas iklim investasi di Kukar mampu menarik daya saing investasi dan membuka lapangan pekerjaan baru di sektor formal. “Tahun 2023 saya lebih konsen untuk mengawal optimalisasi dari investasi di Kukar,” kata Edi.
Pihaknya bakal menjaga investasi yang sudah masuk karena dengan investasi, ekonomi di Kukar bisa tumbuh dan berkembang. Sekarang ini, Pemkab Kukar tengah menyusun langkah optimalisasi investasi yang bisa berpeluang digarap pada 2023.
Edi sangat optimis Kukar bisa menggaet banyak investasi dari dalam mau pun luar negeri, dengan target market yang besar. Mengingat, Kukar menjadi daerah mitra Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tentunya, ini akan berdampak pada besarnya peluang investasi di Kukar.
“Yang lebih penting adalah realisasi investasinya. Misalkan ada pemilik konsesi kebun sawit namun IUP kebun tidak optimal. Saya apresiasi investasi naik, tapi belum terlihat realisasi di lapangan,” ujarnya.
Belum lama ini, Kukar kedatangan investor dari Malaysia. Mereka melirik investasi hilirisasi pertanian. Sekda Kukar Sunggono pun menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama antar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kukar dengan Sabah China Chamber Of Commerce (SCCC).
SCCC memiliki ketertarikan dalam mengelola dan berinvestasi di Kabupaten Kukar dalam sektor pertanian dalam arti luas. Seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Termasuk material dan logistik, bahkan sektor pertambangan.
Ia berharap, investasi pertanian semakin massif. Sebab, hal tersebut masih minim mendapat sentuhan dan dukungan dari para investor. Menurutnya, langkah yang diambil oleh KADIN sudah berkesesuaian dengan keinginan Bupati Kukar.
“Kadin bisa terlibat langsung menarik investor agar mau berinvestasi di Kukar. Mudahan ini jadi titik balik, dan kebangkitan investasi di Kukar dimulai,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, kinerja perekonomian di Kukar sampai saat ini masih dipengaruhi sektor pertambangan dan penggalian. Ditandai dengan share terhadap Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2021 sebesar 64,10 persen.
Selanjutnya, diikuti dengan sektor pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan sebesar 13,46 persen. Barulah disumbang sektor kontruksi sebesar 7,52 persen dan sektor Industri Pengolahan sebesar 4,24 persen.