Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan menggelar vaksinasi anti rabies di kantor Unit Pelayanan Klinik Hewan, Jalan Marsma R Iswahyudi, Kelurahan Gunung Bahagia, Kota Balikpapan.
Vaksinasi ini dalam rangka rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-126 Kota Balikpapan. Ini disampaikan Ketua Tim Pelayanan Kesehatan DP3 Balikpapan, Drh Intan Aptri Ranti.
Ia mengaku pelaksanaan ini berlangsung selama dua hari atau sejak Selasa (14/2/2023) kemarin dan sudah sekitar 189 hewan yang divaksin.
Angka tersebut terbilang cukup melonjak dengan target 126 dosis vaksin yang disesuaikan dengan hari jadi Balikpapan ini.
"Kalau untuk sekarang totalnya ada 189 hewan kucing dan anjing yang telah diberikan vaksin anti rabies," ucapnya kepada Pusaranmedia.com, Rabu (15/2/2023).
Menurutnya, tujuan vaksinasi ini adalah untuk pencegahan kepada penyakit rabies yang bersifat zoonosis. Hewan seperti Kucing, Anjing, dan Kera yang memiliki penyakit tersebut.
"Zoonosis itu bisa menularkan ke manusia melalui gigitan. Jadi diharapkan dengan adanya vaksin ini, selain untuk mencegah penyakit rabies, juga dapat perasaan aman bagi pemilik," bebernya.
Ia menjelaskan pada saat hewan pemilik menggigit tuannya, apabila Kucing atau Anjingnya sudah divaksin dapat dipastikan bebas penyakit rabies.
Tanda-tanda hewan terkena rabies, kata dia, takut dengan cahaya dan air. Bahkan hewan itu berliuaran atau liurnya berjumlah banyak.
"Anjing lebih berbahaya, tapi ketiga hewan tersebut juga bisa menularkan kepada manusia. Kalau terkena rabies, kita bisa seperti hewan tersebut. Misalnya berliuaran bahkan sampai membawa kematian," terangnya.
Ia mengaku saat pelaksanaan vaksin dalam rangkaian HUT kota ini diharapkan bisa terus berlanjut dan masyarakat yang memelihara hewan tersebut harus paham terhadap kesehatannya.
"Selain itu, saya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melaksanakan lalu lintas hewan atau ada penyakit yang sedang mewabah itu lebih cepat ditangani, misalnya ada payung hukum hewan yang masuk ke Kota Balikpapan tersebut harus bebas rabies atau penyakit," imbuhnya.
"Karena ada beberapa juga sih penyakit yang bukan hanya menularkan manusia, tetapi ada juga penyakit yang menyebabkan kerugian terhadap ekonomi. Misalnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) seperti Sapi, karena di Kota Balikpapan tidak ada penjaga perbatasan untuk lalu lintas hewan," jelasnya. (adv)