Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Perumdam Tirta Kandilo Butuh Rp5 Miliar untuk Benahi Kualitas Air Bersih di WTP Tepian Batang

Kondisi DAS Kandilo. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Perumdam Tirta Kandilo Butuh Rp5 Miliar untuk Benahi Kualitas Air Bersih di WTP Tepian Batang

    PusaranMedia.com

    Kondisi DAS Kandilo. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

    Perumdam Tirta Kandilo Butuh Rp5 Miliar untuk Benahi Kualitas Air Bersih di WTP Tepian Batang

    Kondisi DAS Kandilo. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

    Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan

    TANA PASER - Tingginya tingkat kekerangan air baku yang bersumber dari DAS Kandilo, dianggap Perumdam Tirta Kandilo memperburuk kualitas air yang terdistribusi ke pelanggan.

    Direktur Perumdam Tirta Kandilo Kabupaten Paser Suryanto Agustono menginginkan adanya pembenahan Water Treatment Plant  (WTP) Tepian Bantang yang merupakan instalasi utama pengolahan air bersih, dengan penambahan teknologi baru.

    WTP Tepian Bantang yang memasok air bersih ke 15 ribu pelanggan di Tanah Grogot ini, usianya kini lebih dari 20 tahun. Sehingga banyak peralatan yang mengalami kerusakan, akibatnya pengolahan air menjadi tidak maksimal.

    "Rasanya semakin tahun semakin menurun kualitas air ini. Pipa kita sudah lebih 20 tahun belum pernah di apa-apakan. Tentunya banyak peralatan yang tidak berfungsi dengan baik harus dibenahi lagi, supaya bisa kondisi seperti awal lagi," ucap Suryanto di Tanah Grogot, Selasa (2/5/2023).

    Pembenahan WTP diperkirakannya menelan anggaran sekira Rp5 miliar. Dia berharap Pemkab Paser dapat segera membantu, agar alat yang ada bisa menyaring dan mengolah air baku yang bersumber dari DAS Kandilo secara maksimal.

    Dia menyebutkan nilai keuntungan yang diperoleh Perumdam Tirta Kandilo pada 2022 lalu mencapai Rp5 miliar. Hanya saja, keuntungan yang diperoleh setiap tahunnya 70 persen digunakan untuk biaya operasional, termasuk didalamnya untuk pembayaran gaji karyawan.

    "Keuntungan dari Perumdam belum bisa mencukupi untuk melakukan pembenahan alat pengolahan, karena dalam pelaksanaan pengelolaan memerlukan banyak biaya operasional. Jadi perlu bantuan dari pemerintah daerah," lanjut Suryanto.

    Dengan rendahnya kualitas air, Suyanto berpendapat dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Ini dapat dilihat dari warna air yang terdistribusi ke pelanggan. Air yang ada sudah tidak standar lagi.

    Menurutnya hal ini bisa diatasi dalam jangka panjang, jika masyarakat Kabupaten Paser secara bersama-sama menjaga kualitas DAS Kandilo. Pasalnya belum ada sumber mata air yang setara.

    "Untuk mencari sumber mata air yang lain, di Tanah Grogot agak susah, tinggal kita menjaga kualitas airnya saja sama-sama. Karena Perumdam hanya operator saja. Apapun airnya di situ ya kita olah, semaksimal yang kita bisa," terangnya.