Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Sempat Satu Bulan Bertahan di Angka Rp10 Ribu, Akhirnya Harga Rumput Laut Nunukan Naik Perlahan 

TGUPP Sektor Kelautan dan Perikanan, Kamaruddin. (Foto: Diansyah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Kalimantan Utara

    Sempat Satu Bulan Bertahan di Angka Rp10 Ribu, Akhirnya Harga Rumput Laut Nunukan Naik Perlahan 

    PusaranMedia.com

    TGUPP Sektor Kelautan dan Perikanan, Kamaruddin. (Foto: Diansyah/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Sempat Satu Bulan Bertahan di Angka Rp10 Ribu, Akhirnya Harga Rumput Laut Nunukan Naik Perlahan 

    TGUPP Sektor Kelautan dan Perikanan, Kamaruddin. (Foto: Diansyah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

    NUNUKAN - Secara perlahan harga jual komoditi rumput laut kering di Kabupaten Nunukan kembali membaik, setelah penurunan harga yang mencapai Rp10 ribu per kilogram sejak awal Juni 2023 lalu.

    Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Kalimantan Utara (Kaltara) Sektor Kelautan dan Perikanan, Kamaruddin mengungkapkan,  harga saat ini mulai menginjak Rp16 ribu hingga Rp17 ribu di tingkat petani.

    "Alhamdulillah, ada sudah perubahan harga. Meski belum kembali normal seperti sebelumnya yang berkisar Rp33 ribu hingga Rp35 ribu per kilogrannya, minimal petani kita sudah tidak lagi menjual rumputnya di harga Rp10 ribu," ujar Kamaruddin kepada pusaranmedia.com, Rabu (5/7/2023).

    Naiknya harga rumput laut ini, lanjut Kamaruddin, tidak terlepas permintaan pasar dunia terhadap rumput laut. Sehingga sebagai daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia ini membuat para pembeli kembali berbondong-bondong membeli rumput laut di Nunukan.

    "Sudah hukum pasar, ketika permintaan tinggi tentu para pembeli juga berusaha mendapatkan barang sebanyak-banyaknya. Makanya mereka berani lagi menaikkan harga beli rumput laut kering di Nunukan, karena stok mereka juga mulai menipis," ungkapnya.

    Dikatakan mantan Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut (APRL) Nunukan ini, sebagai TGUPP Kaltara dirinya berpesan kepada para petani maupun para pengumpul untuk terus berbenah dari sisi kualitas rumput laut kering yang akan dipasarkan. Kondisi tidak menentunya harga jual rumput laut di Nunukan, diakui Kamaruddin, lantaran sisi kualitas kadar yang tidak terjaga selama ini.

    "Kenapa harga ini selalu kita dipermainkan, karena kita juga tidak bisa bertahan dan menjaga kadar yang sebenarnya dibutuhkan para buyer, misalnya pembeli butuh kadar kekeringan 35 sampai 37. Kebanyakan kita sudah menjual di kadar 39 - 40, sehingga buyer juga seenaknya memainkan harga, karena permintaan kadar mereka tidak terpenuhi," bebernya.

    Tidak hanya untuk kalangan petani dan pengepul, Kamaruddin juga mendesak Pemerintah Daerah ikut serta mengawasi dan membuat sebuah regulasi agar kejadian jatuhnya harga rumput laut tidak kembali terjadi.

    "Selama ini pemerintah daerah itu seakan tidak punya andil, coba cari jalan agar petani atau masyarakat kita bisa memiliki surat yang dapat mendukung langsung proses ekspor. Sehingga kita tidak tergantung lagi dengan buyer di Makassar atau Surabaya. Biar pengusaha di Nunukan juga dapat mengekspor langsung ke negara tujuan," pungkasnya.