Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Revitalisasi Eks Museum Batu Bara Teluk Bayur Telan Anggaran Rp 1,8 Miliar, Diprediksi Bakal Tingkatkan Wisata Bahari

Tampak dalam gedung eks museum Batu Bara Teluk Bayur dalam tahap perbaikan (Foto : Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Pemerintah Kabupaten Berau

    Revitalisasi Eks Museum Batu Bara Teluk Bayur Telan Anggaran Rp 1,8 Miliar, Diprediksi Bakal Tingkatkan Wisata Bahari

    PusaranMedia.com

    Tampak dalam gedung eks museum Batu Bara Teluk Bayur dalam tahap perbaikan (Foto : Istimewa)

    Revitalisasi Eks Museum Batu Bara Teluk Bayur Telan Anggaran Rp 1,8 Miliar, Diprediksi Bakal Tingkatkan Wisata Bahari

    Tampak dalam gedung eks museum Batu Bara Teluk Bayur dalam tahap perbaikan (Foto : Istimewa)

    Reporter : Umar Daud | Editor : Buniyamin

    TANJUNG REDEB - Revitalisasi gedung eks Museum Batu Bara Teluk Bayur bakal menelan anggaran hingga Rp 1,8 miliar.

    Kucuran dana ini diupayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk mengembangkan wisata bahari yang ada di Kecamatan Teluk Bayur.

    Pengembangan Pemukiman Penataan Bangunan dan Jasa Konstruksi (P3BJK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Rosmaniar mengatakan dalam revitalisasi in, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk memproyeksikan revitalisasi bangunan bersejarah tersebut.

    Dari kesepakatan antara DPUPR dan Disbudpar, kedua belah pihak setuju untuk mempertahakan bangunan yang ada, sehingga hanya dilakukan renovasi dan pemeliharaan bangunan.

    "Untuk bangunan itu dipertahankan mengingat sejarahnya, jadi kita rapikan saja," terang Rosmaniar saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (21/8/2023) lalu.

    Diakuinya, masih terdapat persoalan terkait akses masuk ke gedung Museum Batu Bara Teluk Bayur tersebut. Sebab untuk menuju lokasi bangunan bersejarah ini, mesti memasuki Sekolah Dasar (SD) karena berlokasi tepat berada di satu area.

    "Ini yang sempat saya pertanyakan kepada kepala sekolah disana, apakah bangunan ini duluan dibangun atau Sekolahnya. Katanya sih bersamaan," jelasnya.

    Ia juga memaparkan pengerjaan rehab ini hanya diberikan waktu sekitar tiga bulan saja. Dimulai pada 13 Juli hingga 9 November mendatang.

    Jadi, pihaknya akan melakukan percepatan progres penyelesaian secepat mungkin.
    "Sekarang sedang berlangsung pengerjaannya dan berakhir di November nanti. Jadi, saya suruh kejar, kalau bisa lembur jadi sesuai target," tegasnya.

    Pamong Budaya Ahli Muda Disbudpar Berau, Arbaiyah mengaku bangunan tersebut pernah dilakukan renovasi sebelumnya.  Tapi tidak difungsikan sebagai tempat wisata melainkan area perkantoran. 

    Untuk itu, Disbudpar meminta gedung bersejarah tersebut dibangun kembali.  "Sesuai dengan keinginan bersama, diharapkan agar bisa dibangun kembali hampir mendekati bangunan semula walaupun tidak sama dengan aslinya" harapnya.

    "Harapan kami kedepannya bangunan tersebut bisa difungsikan setelah dilakukan revitalisasi dan bisa jadi tujuan wisata," tutupnya. (adv)