Reporter: Dwi Kurniawan Nugroho | Editor: Buniyamin
BONTANG - Masyarakat Kampung Tihi-tihi dan Selangan, Kota Bontang yang telah lama menantikan penerangan yang layak akhirnya akan segera terwujud di 2024 ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sebelumnya memberikan penerangan di daerah tersebut mengalami kerusakan yang mengakibatkan dua pemukiman di atas laut tersebut hanya mengandalkan genset secara mandiri.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Bontang, Edy Prabowo mengungkapkan Pemkot Bontang telah menganggarkan Rp12 miliar untuk membangun PLTS baru di dua kampung tersebut.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan penerangan dengan kekuatan 15 KwP dan 30 KwP. "Prosesnya akan segera dilelang setelah kami menyelesaikan seluruh dokumen yang dibutuhkan," ungkap Edy Prabowo, Selasa (9/1/2024).
Lanjutnya, solar cell yang diusulkan oleh pemerintah kurang lebih sesuai dengan spesifikasi PLTS yang terbangun di Kampung Malahing.
Diketahui, PLTS di Kampung Malahing lebih dahulu dibangun dengan nilai kontrak Rp6,6 miliar. Proyek itu dikerjakan oleh PT Arsha Teknindo Utama dan sudah berfungsi pada akhir 2023 lalu.
"Spesifikasinya mirip dengan yang dibangun di Malahing. Tapi yang jelas pemerintah akan berupaya menyelesaikan pekerjaan yang menjadi prioritas tahun ini, salah satunya soal PLTS. Semoga cepat bisa direalisasikan," ujarnya.
Warga Kampung Malahing sebelumnya sangat meminta perhatian Pemkot Bontang untuk pemenuhan listrik. Sebab sangat berdampak terhadap aktivitas masyarakat, khususnya anak sekolah yang kesulitan belajar pada malam hari.
"Kita berharap ada perhatian dari Pemkot Bontang," kata Nasir, Ketua RT 30 Tanjung Laut Indah.