Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DP2KUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih mengaku memiliki strategi dalam melakukan pengendalian inflasi di daerah sepanjang 2024 ini.
Pertama, kata dia, memperhatikan keterjangkauan harga bahan pokok (bapok) melalui sidak pasar dan distributor. Rutin melakukan pangan murah dari level Provinsi hingga kabupaten/kota serta pemanfaatan Kios Toko Tani di seluruh wilayah di Kaltim secara merata.
"Kemudian melakukan operasi pasar dengan menggunakan dana belanja tidak terduga untuk memberikan subsidi harga komoditi," kata, Selasa (26/3/2024).
Kelancaran distribusi adalah hal penting untuk subsidi ongkos angkut dalam rangka penyediaan bahan pokok penting (Bapokting).
Selain itu, melakukan komunikasi yang efektif kepada kepala daerah tentang kebijakan berjualan dan berbelanja secara bijak, penguatan sinkronisasi data harga dan stok barang kebutuhan dengan seluruh kabupaten/kota di Kaltim untuk setiap hari melakukan input data harga di aplikasi Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).
"Melakukan rapat dan koordinasi dengan kepala daerah serta sektor yang membidangi unsur eksekutif, legislatif, BUMN, Perusda, satgas dan lainnya," tegasnya.
Menurut Heni, ketersediaan pangan demi menghindari inflasi membutuhkan kerjasama antar daerah dan wilayah pemasok bahan pokok lainnya.
Memperhatikan pembangunan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan seperti bendungan, sumur bor, irigasi, bantuan alsintan, dan bantuan bibit.
"Mempersiapkan Perusda sebagai pusat distribusi untuk menunjang kelancaran arus barang antar kabupaten kota hingga provinsi agar ketersediaan pasokan kita stabil di seluruh wilayah," harapnya.