Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

PDAM Kutim Bangun Pabrik AMDK, Nilai Investasi Proyek Mencapai Rp7 Miliar

Papan informasi proyek PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur. (Foto: Siswandi/Pusaranmmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    PDAM Kutim Bangun Pabrik AMDK, Nilai Investasi Proyek Mencapai Rp7 Miliar

    PusaranMedia.com

    Papan informasi proyek PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur. (Foto: Siswandi/Pusaranmmedia.com)

    PDAM Kutim Bangun Pabrik AMDK, Nilai Investasi Proyek Mencapai Rp7 Miliar

    Papan informasi proyek PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur. (Foto: Siswandi/Pusaranmmedia.com)

    Reporter: Siswandi | Editor: Bunyamin

    SANGATTA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyiapkan ekspansi usaha dengan membangun Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang terletak di Jalan Papa Carlie Nomor 3 Kabo Jaya, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, kabupaten Kutim.    

    Produk terdiri dari dua jenis air kemasan, yakni botol dengan kapasitas 200 ml dan gelas dengan kapasitas 200 ml per gelas.

    Pabrik air mineral itu membutuhkan investasi sebesar Rp7.093.900.110 dengan menggunakan anggaran dari PDAM Kutim. Rencana pembangunan pabrik air mineral ini dijadwalkan akan berlangsung selama 150 hari ke depan.

    Direktur PDAM Kutim, Suparjan menjelaskan  ide ini telah lama menjadi fokus utama dan akhirnya bisa diwujudkan setelah melalui berbagai tahap persiapan yang matang.

    “Kami sudah lama merencanakan hal ini, dan baru sekarang bisa merealisasikannya. Salah satunya adalah mendirikan sebuah pabrik air mineral dalam kemasan. Gagasan ini sudah cukup lama kami pikirkan, dan pada saat itu kami masih dalam tahap pengumpulan data,” kata Suparjan.

    Baru-baru ini, tim PDAM Kutim melakukan studi banding ke Jakarta untuk mempelajari berbagai aspek teknis dan manajerial dari industri air mineral kemasan. Setelah kunjungan tersebut, langsung melanjutkan dengan penyusunan studi kelayakan yang mendalam.

    Berdasarkan hasil studi kelayakan ini, pihak PDAM Kutim yakin bahwa usaha ini memiliki potensi yang sangat besar. “Penggunaan air mineral dalam kemasan ini merupakan suatu peluang usaha yang sangat potensial. tambah Suparjan.

    Suparjan juga menjelaskan bahwa pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi yang signifikan. Untuk kemasan botol, pabrik akan memproduksi 30 botol per menit, sementara untuk kemasan gelas akan diproduksi 48 gelas per menit. Dengan kapasitas ini, total produksi harian diharapkan mencapai 100.000 gelas per hari.

    Bupati Kutim, Ardiyansyah Sulaiman menyampaikan harapannya agar air langsung minum juga bisa dialirkan ke Mapolres Kutim. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan fasilitas dan pelayanan publik di daerah tersebut.

    “Ke depan, kita upayakan di Polres juga ada. Saya minta ke Dirut untuk menyediakan,” ujar Ardiyansyah.

    Bupati juga menyarankan penggunaan gelas sekali pakai yang langsung bisa dibuang untuk memudahkan penyajian air minum. "Saya yakin ini menambah pendapatan PDAM," tambahnya.

    Ardiyansyah mengungkapkan bahwa tidak hanya PDAM  yang menunjukkan minat terhadap inovasi ini. Ada dua desa yang juga ingin mengikuti jejak Perumdam dalam penyediaan air minum langsung, yaitu Desa Selangkau dan satu desa lagi di Kecamatan Karangan.

    “Kita harap ke depan, setelah pembangunan pabrik air minum dalam kemasan selesai, maka perusahaan wajib membelinya,” harap Ardiansyah.

    Hal ini diharapkan dapat mendukung perekonomian lokal serta memberikan akses air minum berkualitas bagi masyarakat.