Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Supiansyah
TANA PASER - Persoalan penerangan yang saat ini masih dialami 20 desa dari 144 Desa/Kelurahan di Kabupaten Paser. Nampaknya, hingga saat ini belum ada kepastian. Sebelumnya, pada April lalu, direncanakan 10 Desa bakal menerima jaringan PLN tahun ini.
"Lebih detailnya ada di UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Kaltim di Samarinda. Kapan pelaksanaan, tanggal berapa, mereka (UP2K) lebih tahu, kami hanya menerima," kata Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanah Grogot, Ariyanto.
Ia mengakui, Pihaknya tidak memiliki kewenangan. Meski pengerjaan dilakukan di Kabupaten Paser. Semuanya, yang lebih paham pengerjaanya dari Samarinda.
"Kami nggak punya kewenangan sama sekali-sekali. Karena, dana untuk pelaksanaan, pengawasan dari mereka (UP2K) semua," dia menjelaskan.
Ariyanto bilang, jika pihaknya hanya sekadar mengetahui. Apabila sudah rampung dan teraliri listrik PLN baru mereka yang akan menangani.
"Kami terimanya setelah jadi. ULP PLN Tanah Grogot diserahterimakan saja untuk pengoperasian," Ariyanto menerangkan.
Menurutnya, bagi kepala desa yang wilayahnya belum teraliri listrik PLN, dapat langsung berkomunikasi dengan UP2K Kaltim di Kota Samarinda.
"Saat rapat antara Pemkab Paser dengan pihak PLN, awal April lalu. Bukan ULP Tanah Grogot yang di undang tapi dari UP2K Samarinda yang menghadiri. Kami hanya sekedar mengetahui," jelasnya.
Sebelumnya, Kabag Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Paser, Usma menyatakan bakal ada 10 desa yang akan ditangani tahun ini. Dari informasi yang diterimanya, jika telah masuk dalam program PLN.
"Untuk 2021 ini ada 10 desa, plus satu desa yang akan dibuat jaringannya oleh PLN," jelas dia pada April lalu.