Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Banjir Kembali Rendam Dua Desa di Kecamatan Sembakung, Ketinggian Air Sungai Mencapai 4,27 Meter

Banjir di Sembakung yang berdampak pada fasilitas umum. (Foto: BPBD Nunukan)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Utara

    Banjir Kembali Rendam Dua Desa di Kecamatan Sembakung, Ketinggian Air Sungai Mencapai 4,27 Meter

    PusaranMedia.com

    Banjir di Sembakung yang berdampak pada fasilitas umum. (Foto: BPBD Nunukan)

    Banjir Kembali Rendam Dua Desa di Kecamatan Sembakung, Ketinggian Air Sungai Mencapai 4,27 Meter

    Banjir di Sembakung yang berdampak pada fasilitas umum. (Foto: BPBD Nunukan)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

    NUNUKAN - Hujan yang mengguyur wilayah hulu dan lokal Kecamatan Sembakung memicu banjir yang terjadi sejak, Sabtu (19/4/2025). 

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Sembakung mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai 4,27 meter.

    Kepala BPBD Nunukan, Arief Budiman mengonfirmasi bahwa banjir telah merendam dua desa di Kecamatan Sembakung.

    "Dua desa terdampak yakni Desa Atap dan Desa Tagul. Kenaikan air terpantau sejak sabtu pagi kemarin," ujar Arief yang  tengah berada di lokasi banjir. 

    Ia menjelaskan dari pantauan personel BPBD Pos Sembakung, TMA Sungai Sembakung naik sekitar 19 centimeter dari pengukuran sebelumnya yang berada di angka 4,08 meter. 

    "Saat ini, TMA berada di level 4,27 meter. Kondisi cuaca di lokasi juga terpantau hujan ringan," tambahnya.

    Meski banjir terjadi, Arief memastikan bahwa aktivitas masyarakat masih berlangsung normal. Namun, ia mengakui bahwa beberapa fasilitas umum turut terdampak, termasuk bangunan pendidikan dan perkantoran.

    Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa banjir yang terjadi merupakan akibat dari kombinasi beberapa faktor alam. 

    "Ini merupakan banjir kiriman dari wilayah hulu sungai, ditambah dengan curah hujan lokal di wilayah Sembakung serta kondisi air laut yang sedang pasang," jelasnya.

    BPBD Nunukan terus melakukan pemantauan intensif dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya warga yang bermukim di daerah bantaran sungai. Koordinasi dengan pihak terkait juga terus dilakukan guna memastikan penanganan cepat dan tepat apabila kondisi memburuk.