Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Program P5 Dikembangkan Menjadi P7, Begini Perbedaannya

Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang

    Program P5 Dikembangkan Menjadi P7, Begini Perbedaannya

    PusaranMedia.com

    Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Program P5 Dikembangkan Menjadi P7, Begini Perbedaannya

    Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Reporter : Lutfi Aziz | Editor : Bambang Irawan

    BONTANG - Sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Bontang, mulai menerapkan berbagai program penguatan karakter siswa. 

    Dua program yang menjadi sorotan utama adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan dikembangkan menjadi Projek Pelajar Penggerak Pancasila (P7). 

    Disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin meskipun serupa dari segi tujuan umum, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam implementasinya yakni : 

    P5: Menanamkan Nilai-Nilai Lewat Tema-Tema Kontekstual

    P5 merupakan bagian integral dari Kurikulum Merdeka yang dirancang untuk membentuk karakter dan kompetensi siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Pelaksanaannya dilakukan melalui tema-tema projek seperti gaya hidup berkelanjutan, budaya lokal, kearifan digital, dan kewirausahaan.

    P7: Aksi Nyata dan Kepemimpinan Siswa

    Sementara itu, P7 merupakan pengembangan dari P5 yang menekankan pada kepemimpinan, pengorganisasian, dan aksi nyata yang dilakukan siswa. Jika P5 cenderung difasilitasi oleh guru, P7 memberi ruang lebih besar bagi siswa untuk merancang, mengelola, dan melaksanakan projek secara mandiri atau berkelompok.

    "P7 bertujuan menjadikan siswa sebagai pelajar penggerak yang mampu membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya," ujarnya, Minggu (25/5/2025). 

    Projek P7 biasanya berdampak langsung pada komunitas, seperti kampanye lingkungan, pelatihan literasi digital untuk masyarakat, atau program bantuan sosial berbasis sekolah.

    Kolaborasi P5 dan P7 Wujudkan Pelajar Pancasila

    Meskipun berbeda, P5 dan P7 saling melengkapi dalam upaya membentuk Profil Pelajar Pancasila. P5 menanamkan dasar-dasar nilai dan kompetensi, sementara P7 mendorong penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata.

    "Integrasi dua pendekatan ini menjadi kekuatan utama pendidikan karakter. Dengan P5 dan P7, kita tidak hanya mencetak siswa cerdas, tapi juga berjiwa pemimpin, peduli, dan tangguh menghadapi tantangan masa depan," pungkasnya. 

    Penerapan sinergis P5 dan P7 diharapkan terus dikembangkan di satuan pendidikan sebagai bagian dari komitmen membangun generasi unggul yang berakar pada nilai-nilai Pancasila. (Adv)