Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan meninjau kondisi drainase di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, tepatnya di depan Kantor Disdukcapil, Rabu (11/6/2025).
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kondisi saluran dan mengidentifikasi titik penyempitan yang memicu genangan di tengah kondisi hujan yang mengguyur kota.
Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase, Dinas PU Balikpapan, Jen Supriyanto menjelaskan, genangan di kawasan tersebut masih terjadi karena adanya penyempitan saluran di bagian hilir, tepatnya di sekitar lampu merah warung KPK, yang saat ini sedang dalam proses penataan.
"Air naik karena saluran di ujung sana masih menyempit. Itu yang sedang kami tangani. Untuk saat ini, kami juga sedang mengerjakan segmen baru sepanjang 250 meter sebagai lanjutan dari proyek sebelumnya," jelas Jen.
Pekerjaan yang tengah berlangsung mencakup pemasangan saluran beton pracetak (box culvert) dan penataan ulang trotoar.
Rancangannya akan menyerupai saluran yang telah terbangun di depan kawasan sekitar restoran Mie Gacoan, dengan trotoar di atasnya dan penutup saluran beton sebagai bagian dari estetika dan keamanan lingkungan.
"Pekerjaan ini dilakukan bertahap dengan anggaran sekitar Rp10 miliar, dan baru mencakup hingga area depan showroom Toyota," tambahnya.
Kata dia, saluran yang sedang diperbaiki merupakan saluran induk dari wilayah saluran air Ampal.
Selain dimensi yang diperbesar, model konstruksi juga menyesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi.
"Tanahnya jenuh air, jadi kita gunakan sistem precast separuh dan bagian atas dicor manual di lokasi. Tidak dilakukan peninggian, tapi lebar dan bentuk saluran dimaksimalkan. Saat ini tipe saluran dibuat vertikal (tipe V) dengan tinggi sekitar 5,7 meter," ujarnya.
Dinas PU juga akan menangani sedimentasi di bagian bawah saluran sebagai bagian dari program pemeliharaan tahun ini.
Pekerjaan sudah berada dalam tahap kontrak dengan pelaksana dari PT Arshaka Karya Gemilang, perusahaan lokal Balikpapan.
Saat ini, kontraktor sedang memproduksi elemen pracetak (precast) sebelum masuk ke tahap pemasangan lapangan.
"Di lapangan ada beberapa tantangan seperti utilitas tiang listrik, rambu, hingga jaringan bawah tanah. Semua sedang kami koordinasikan agar pekerjaan bisa berjalan lancar," pungkasnya.