Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Hingga Mei Ini Realisasi Belanja APBN Berau Capai Rp1,3 Triliun, Turun Dibanding Tahun Lalu

Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati. (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Hingga Mei Ini Realisasi Belanja APBN Berau Capai Rp1,3 Triliun, Turun Dibanding Tahun Lalu

    PusaranMedia.com

    Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati. (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

    Hingga Mei Ini Realisasi Belanja APBN Berau Capai Rp1,3 Triliun, Turun Dibanding Tahun Lalu

    Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati. (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan

    TANJUNG REDEB – Hingga akhir Mei 2025, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk wilayah Kabupaten Berau baru mencapai Rp1,3 triliun atau sekitar 37,03 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp3,8 triliun. 

    Angka ini menunjukkan penurunan 11,60 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

    Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati, menjelaskan penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor efisiensi yang diterapkan pemerintah pusat. 

    Meski begitu, pihaknya tetap mengupayakan penyaluran anggaran secara optimal demi mendukung jalannya program-program pemerintah di daerah.

    “Memang terjadi penurunan , khususnya pada belanja barang dan modal, namun kami memastikan bahwa pelaksanaan tugas satuan kerja tetap berjalan baik dengan prinsip efisiensi dan efektivitas penggunaan APBN,” jelas Viera, Selasa (17/6/2025).

    Untuk Belanja Pemerintah Pusat, realisasi belanja pegawai mencapai Rp52,4 miliar atau 47,30 persen dari pagu Rp110,8 miliar. Menariknya, kategori ini justru mengalami pertumbuhan sebesar 16,24 persen dibanding tahun lalu. 

    Sebaliknya, belanja barang tercatat hanya Rp36,5 miliar atau 28,84 persen dari pagu Rp126,7 miliar mengalami kontraksi hingga 37,09 persen. Sementara belanja modal anjlok hingga 473,12 persen (yoy), hanya terealisasi Rp3,1 miliar dari total pagu Rp23,1 miliar.

    Penurunan signifikan pada belanja modal ini, menurut Viera, disebabkan oleh kebijakan pemblokiran anggaran dan penundaan kontrak dari sejumlah satuan kerja. 

    “Namun mulai membaik, seiring dimulainya proses pengadaan aset yang didanai melalui belanja modal,” tambahnya.

    Sementara itu, Belanja Transfer ke Daerah (TKD) yang memiliki pagu terbesar yakni Rp3,5 triliun, telah terealisasi Rp1,3 triliun atau 37,15 persen.

    Adapun rincian realisasinya, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp204,61 miliar dari pagu Rp563,05 miliar (36,34 persen), Dana Bagi Hasil (DBH) Rp1 triliun dari pagu Rp2,58 triliun (38,95 persen), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Belum ada realisasi dari pagu Rp38,75 miliar, DAK Non-Fisik Rp50,96 miliar dari pagu Rp152,96 miliar (33,32 persen), Dana Desa Rp30,49 miliar dari pagu Rp101,53 miliar (30,03 persen), Dana Insentif Daerah: Rp3,49 miliar dari pagu Rp6,99 miliar (50 persen)

    Meski belum optimal, Viera menekankan bahwa seluruh proses penyaluran anggaran terus dipacu. 

    “Kami akui, ada kendala, namun kami berkomitmen menyalurkan anggaran dengan maksimal, agar program pembangunan di Berau tetap berjalan sesuai rencana,” tutupnya.