Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pemkot Samarinda Bangun Turap SKM di Ruhui Rahayu Sepanjang 15 Meter, Anggarannya Rp6,65 Miliar 

Kawasan yang akan dibangun turap di samping jembatan Ruhui Rahayu, Jalan S Parman, Samarinda. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Pemkot Samarinda Bangun Turap SKM di Ruhui Rahayu Sepanjang 15 Meter, Anggarannya Rp6,65 Miliar 

    PusaranMedia.com

    Kawasan yang akan dibangun turap di samping jembatan Ruhui Rahayu, Jalan S Parman, Samarinda. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Pemkot Samarinda Bangun Turap SKM di Ruhui Rahayu Sepanjang 15 Meter, Anggarannya Rp6,65 Miliar 

    Kawasan yang akan dibangun turap di samping jembatan Ruhui Rahayu, Jalan S Parman, Samarinda. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Buniyamin

    SAMARINDA — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mulai mengerjakan proyek penurapan di kawasan Sungai Karang Mumus (SKM) samping Jembatan Ruhui Rahayu, Kelurahan Temindung Permai.

    Proyek ini didanai dari APBD Murni 2025 dengan nilai anggaran sebesar Rp6,65 miliar.

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Segmen Ruhui Rahayu, Dedy Sumbawardana meengatakan pembangunan turap tersebut dilakukan guna mengembalikan fungsi SKM sebagai jalur pengendali banjir.

    Namun seiring bertambahnya pemukiman di bantaran sungai, jalur air mengalami penyempitan dan penumpukan sedimentasi, sehingga memerlukan penanganan infrastruktur. “Selama pengerjaan, kami mohon pengertiannya karena akses di dalam gang akan terganggu,” ujar Dedy.

    Ia menjelaskan, pembangunan turap memiliki spesifikasi panjang 15 meter, tinggi 2 meter, dan kedalaman mencapai 13 meter. Kini, pengerjaan masih berada pada tahap awal berupa pembangunan akses bagi alat berat dengan panjang 84 meter dari samping jembatan.

    Menurutnya, pengerjaan ditargetkan rampung dalam 150 hari kalender, terhitung sejak 13 Juni hingga 9 November 2025 dan sementara, masyarakat diminta menggunakan jalur alternatif melalui Jalan Belatuk 1.

    Sebelum kegiatan fisik dimulai, kawasan tersebut telah melalui proses pembebasan lahan yang ditangani oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda. 

    Sebagian besar warga telah menerima dana kerohiman sejak tahun lalu, dan dua bangunan terakhir telah diselesaikan sebelum proyek penurapan dimulai.

    “Karena kegiatan ini dikhawatirkan akan berdampak ke rumah warga sekitar, makanya kami buatkan akses jalan khusus alat berat di samping jembatan sekitar 84 meter,” pungkasnya.