Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah
TENGGARONG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit Tenggarong membuat terobosan baru untuk mempermudah manajemen data dan keuangan.
Dua aplikasi itu adalah Sistem Manajemen Data Mutu, Budaya Keselamatan, dan Manajemen Risiko Terintegrasi (SiManDAu AKSi) dan aplikasi Penguatan Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Rumah Sakit Menghadapi Pandemi (AKURASI MAPAN).
Aplikasi itu telah dilaunching hari ini, dan dibuat untuk mempermudah internal RS dalam memantau mutu dan bisa mawas risiko. Salah satu tujuannya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dengan inovasi digital, dan menjadikan Parikesit sebagai pilihan terbaik.
“Bertambah lagi satu konkritnya reformasi birokrasi di RSUD AM Parikesit. Dokter Yuli menyampaikan ke saya, ini cocok sekali untuk diimplementasikan dalam rangka perbaikan tata kelola keuangan dan manajemen resiko di RS Parikesit,” kata Bupati Kukar, Edi Damansyah, Rabu (13/10/2021).
Edi berharap, aplikasi ini dapat digunakan dengan baik. Setelahnya pun, jika memang bisa memberikan dampak yang baik, Edi ingin cakupannya bisa digunakan untuk skala yang lebih besar lagi. Dia menyebut, tidak menutup kemungkinan aplikasi itu bakal diadopsi ke manajemen pengelolaan keuangan Pemkab Kukar.
Dalam hal ini, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang menjadi pusat manajemen keuangan untuk pemerintahan di Kukar. “Ada sektor pendapatan di sana, belanja daerah, pertanggungjawaban, jadi kalau sistem ini sudah terinterkoneksi nanti alangkah bagusnya,” sebut Edi.
Edi sangat konsen melihat paparan detail cara kerja aplikasi ini. Pasalnya, dua aplikasi ini terintegrasi dengan manajemen risiko atau Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). Diungkapkannya, SPIP ini belum berjalan secara menyeluruh di Kukar. “Ini juga terus saya arahkan ke inspektur supaya sistem pengendalian internal ini bisa berjalan,” tegasnya.