Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Supiansyah
TANA PASER - Bus Damri terpaksa merubah jadwal kedatangan ke kabupaten Paser. Ini dilakukan karena jadwal kedatangan bus Damri berbenturan dengan angkutan lokal.
Sebelumnya rute Banjarmasin tiba di Paser pukul 09.00 Wita, kini menjadi pukul 01.00 Wita dini hari. Sementara dari Samarinda tiba yang sebelumnya tiba pukul 16.30 Wita kini pukul 20.00 Wita.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Paser, Sumbar Dwi Praptono mengatakan perubahan jadwal itu terjadi sejak 6 November 2021 lalu. Kemudian ada kesepakatan dengan para pihak, baik itu pemerintah, sopir maupun pemilik angkutan.
"Ini untuk menghindari benturan jadwal angkutan lokal antar kabupaten. Yah sama-sama cari rezeki, jadi biar tidak berbenturan jadwalnya," kata Sumbar, Jum'at (3/12/2021) kemarin.
Penggunaan waktu yang sama antara bus Damri dengan Colt L300, bus antar Kota Penajam ke Tanah Grogot begitu sebaliknya dirasakan oleh sopir angkutan.
Salah seorang supir bus trayek Penajam-Tanah Grogot yang enggan disebutkan namanya mengaku jumlah penumpang kini mengalami peningkatan setelah perubahan jadwal bus Damri, berkurangnya kasus Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Biasanya, kata dia, jumlah penumpang sangat sedikit. Bahkan terkadang tidak ada satu pun. "Pernah jadwal sudah diundur lebih dari 30 menit, tidak ada juga penumpang dan akhirnya bus batal berangkat," kata supir tersebut.
Lebih parah lagi, armada Colt L300 trayek yang sama banyak yang menganggur dan tidak berangkat karena penumpang sangat sepi. Jika pun ada, penumpang lebih memilih naik bus jika masih tersedia.
Ditambah masih semrawutnya pengemudi dan fasilitas yang diberikan armada Colt kepada penumpang. Mulai jam berangkat yang tidak konsisten karena sering berhenti menunggu penumpang sampai berdesakan di dalam armada karena ruang tempat duduk yang sempit. Kemudian tidak tersedianya Air Conditioner (AC) di armada Colt.
Warga Paser, Aldi mengaku kecewa dengan perubahan jadwal bus Damri tersebut. Menurutnya jadwal sebelumnya sudah tepat, apalagi untuknya yang sering bolak balik Paser ke Samarinda karena berjauhan dengan keluarga. Pagi hari menunggu, sore sudah sampai tujuan.
"Kalau sekarang malam-malam jam satu menunggu, siapa yang mau. Kalau pun mau, terkendala yang mengantarkan ke pangkalan bus jam segitu," ungkapnya.