Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan
TANA PASER - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Paser mencatat pertumbuhan ekonomi Paser terkontraksi -2,77 persen pada 2020 akibat terdampak Pandemi Covid-19. Sebelumnya pada 2019 pertumbuhan ekonomi 3,97 persen.
"Terdapat penurunan 6,7 persen dari tahun 2019 ke 2020," ucap Kepala Bappedalitbang Paser, M Isnaini Yanuardi di ruang kerjanya, Kamis (24/2/2022).
Menurut dia, pandemi Covid-19 sangat berdampak ke segala aspek kehidupan, mulai sektor ekonomi, sosial dan pola hidup masyarakat. "Sebelum pandemi, kita bebas tidak menggunakan masker. Namun sejak Pandemi Covid-19 gaya hidup kita berubah secara drastis," ungkap Isnaini Yanuardi.
Ditambah lagi, aktivitas terbuka masyarakat terbatas seperti pertemuan, pernikahan dan segala kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan massa.
Selain itu, hilangnya mata pencaharian masyarakat atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagian karyawan dikarenakan aktivitas perusahaan menurun. Itu juga berdampak terhadap pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH). Tahun 2021 lalu dana perimbangan yang diperoleh Paser dari pemerintah pusat sebesar Rp700 miliar.
"Aktivis petambangan sangat menurun, yang berdampak terhadap pendapatan perusahaan. Turunnya penerimaan perusahaan berakibat turunnya realisasi dana perimbangan dalam bentu bagi hasil," kata dia.
Dia mengungkapkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Paser masih mengandalkan dari sektor tambang batu bara atau 73 persen lebih dibandingkan dengan sektor lainnya.
"Sisanya ditunjang sektor perikanan, perkebunan dan pertanian," sambung dia.
Di tahun 2021 petumbuhan ekonomi dua persen lebih, begitu juga pada tahun 2022 ditargetkan pertumbuhan ekonomi tetap berada di kisaran dua persen lebih.
"Jadi ekonomi kita sangat terpukul akibat Pandemi Covid-19, maka dari itu menaikkan ekonomi kita dari minus ke kisaran dua persen sangat berat sekali," tandasnya.
Untuk menaikkan ekonomi kabupaten, kata dia, Pemkab Paser sedang berupaya menghidupi sektor-sektor ekonomi yang terdampak 2020 lalu. Minimal melalui usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah).
Diakuinya, sektor usaha kecil atau mikro memang tidak begitu terlihat dalam mendongkrak PDRB Paser. Namun kita mesti menyadari bahwa masyarakat ini yang paling terpukul. "Caranya dengan memfokuskan dukungan ke usaha-usaha kecil ini, dan tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat melalui kebijakan yang bisa mendukung pemuliham daerah," sebut dia.