Reporter: Abdi | Editor: Buniyamin.
BONTANG - Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Bontang, Bakhtiar Mabe memberikan klarifikasi soal program 'Rantang Kasih' Basri-Najirah yang sempat disorot Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. Di mana menu rantang kasih dinilai kurang layak bagi lansia dengan kisaran harga Rp30 ribu per porsi untuk satu orang.
Padahal, pembiayaan program rantang kasih tersebut dikucur anggaran sebesar Rp2 miliar.
Dijelaskan Bakhtiar Mabe, menu rantang kasih seharga Rp30 ribu, bukanlah harga dari keseluruhan menu makanan yang disediakan bagi lansia. Melainkan, harga Rp30 ribu itu, sudah termasuk biaya pengantaran dan honor dari pengantar makanan atau rantang kasih.
Dissos-PM mempercayakan kepada kelompok masyarakat (Pokmas) dari tiga kecamatan di Bontang untuk mengelola program itu.
“Jadi ini yang perlu diluruskan, Rp30 ribu itu bukanlah harga utuh untuk menu makan. Jadi terbagi menjadi beberapa item. Harga makanan kisaran Rp19 ribu sampai Rp20 ribu satu porsi. Rp10 ribu itu untuk biaya operasional, pembelian ATK buat laporan dan honor pokmas. Pokmas tidak boleh untung di menu makanan,” paparnya dikonfirmasi via telepon pada Kamis (5/5/2022), malam.
Lansia penerima rantang kasih, mendapatkan jatah makan dua kali dalam satu hari, dan makanan itu diantar langsung oleh masing-masing Pokmas di tiap wilayah.
Kemudian terkait pemilihan menu dalam rantang, Pokmas hanya melaksanakan saran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang. Di mana, Dinkes yang menentukan standar gizi makanan yang diperlukan lansia, seperti memenuhi unsur hewani, nabati dan lainnya.
"Setiap hari itu jenis menu makanannya juga berbeda-beda, tidak itu-itu terus," jelasnya
Bakhtiar Mabe mengaku sudah melakukan konfirmasi terhadap Pokmas yang dimaksud oleh Ketua DPRD Bontang, sewaktu menunjukkan foto menu rantang kasih yang hanya berisikan telur mata sapi, satu iris buah, satu tempe dan seporsi tumis kacang panjang beserta nasi. Tetapi dari yang bersangkutan menyatakan itu tidak benar.
"Sudah saya tanya tapi tidak ada yang mengaku, tapi nanti saya cari tahu lagi karena ada fotonya kan," ucapnya.
Bakhtiar Mabe menegaskan jika itu benar maka pihaknya tidak segan memberikan teguran hingga sanksi. Rencananya pekan depan bakal melakukan evaluasi sambil menunggu jadwal kesiapan jadwal Wali Kota Bontang.
"Pastinya dirapatkan dulu, kalau tidak bisa merubah (standar yang ditentukan) ya akan kami ganti (Pokmas). Tapi kan ada yang namanya teguran pertama, kedua dan ketiga," tutupnya.