Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Harga Daging Ayam di Bontang Mahal, Tembus Rp80 Ribu per Ekor

Salah satu pedagang ayam di Pasar Tamrin. (Foto: Abdi/pusaranmedia.com).

BERITA TERKAIT

    Mikro

    Harga Daging Ayam di Bontang Mahal, Tembus Rp80 Ribu per Ekor

    PusaranMedia.com

    Salah satu pedagang ayam di Pasar Tamrin. (Foto: Abdi/pusaranmedia.com).

    Harga Daging Ayam di Bontang Mahal, Tembus Rp80 Ribu per Ekor

    Salah satu pedagang ayam di Pasar Tamrin. (Foto: Abdi/pusaranmedia.com).

    Reporter: Abdi | Editor: Buniyamin

    BONTANG - Harga daging ayam masih di Kota Bontang masih mahal meski sudah memasuki H+5 pasca Idulfitri.

    Saat ini ayam dikisaran harga Rp65 ribu-Rp80 ribu per ekor tergantung ukuran.

    Heri salah satu pedagang ayam di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) mengaku sejak memasuki H-2 sebelum lebaran umat Islam sampai hari ini harga ayam masih terbilang tinggi.

    Ayam yang Hero jual memiliki berat bervariasi, untuk ayam ukuran kecil memiliki berat 1,7 kilogram (Kg) sedangkan ayam ukuran besar mencapai berat hingga 2 Kg.

    "Masih mahal, yang kecil Rp65 ribu. Kalau yang besar Rp75 sampai Rp80 ribu," ungkapnya.

    Heri tidak mengetahui apa penyebab mahalnya harga ayam. Diduga karena stok terbatas sementara permintaan konsumen tinggi yang menjadi penyebabnya.

    Sebab, ayam yang dijual di pasar induk di Kota Bontang juga dibeli dari peternak.

    Heri mendapatkan ayam untuk dijual dari peternak di berbagai daerah. Seperti Balikpapan, Samarinda, Kukar dan lainnya. "Dari kandang sudah mahal harganya," ungkapnya.

    Heri tidak bisa memastikan waktu pasti kapan harga ayam bisa kembali stabil atau normal. Diprediksi harga tinggi itu bisa sampai Juni mendatang, ini mengingat pdagang hanya tangan kedua atau ketiga.

    "Belum tau, tergantung pemasok. Saya kan cuma pengecer, jadi cuma bisa ngikut aja. Baru normal mungkin, bisa seminggu, sebulan. Tidak tentu pokoknya," tutupnya.

    Sementara komoditas seperti bawang merah dan cabai juga masih mahal. Pasalnya tidak ada perubahan harga dari sebelumnya pada H - 2 lebaran lalu.

    Nurhayati menuturkan penyebab sejumlah harga komoditas belum turun diakibatkan karena pedagang masih menjual stok barang lama.

    “Belum turun mas, masih harga sebelumnya. Karena kami masih menjual barang sebelumnya yang harga modalnya tinggi,” ujar Nurhayati saat ditemui di lapaknya.

    Untuk cabai satu kilogram Kg, dia masih menjual seharga Rp60 ribu per Kg. Sementra harga bawang merah dijual Rp43 ribu dan bawang putih seharga Rp33 ribu.

    “Cuman cabai keriting yang masih naik. Harganya sekarang Rp70 ribu per kilogram. Sama daun bawang juga naik,” terangnya.

    Meski harga mahal, namun tingkat kebutuhan sejauh ini masih meningkat sejak dari H-2 hari Raya.

    Kemungkinan harga jual komoditas akan kembali normal setelah sepekan pasca Hari Raya nanti.

    “Nanti turun. Cuman tidak semua tergantung dari distributor. Misalnya seperti cabai, bisa aja harganya tidak turun karena faktor cuaca,” ungkap Nurhayati.

    Nurhayati tidak menampik memasuki H-2 lebaran omset penjualan ia meningkat dua kali lipat dari hari biasa. Per hari ia biasa mendapat keuntungan Rp500 ribu rupiah.

    "Alhamdulillah, ya bisa dapat sekitar sejuta dapat sehari paling sedikit," tutupnya.