Reporter: Abdi | Editor: Buniyamin

BONTANG - Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang, Abdu Safa Muha menegaskan kepada PT Wijaya Karya (Wika) agar menghentikan aktivitas perekrutan tenaga kerja melalui sistem mandor atau kepala pekerja borongan.

Ia menilai mandor hanya perseorangan tidak memiliki badan hukum sehingga tidak memiliki kewenangan melakukan perekrutan pekerja.

"Sudah saya tegaskan ke PT Wika hentikan itu, karena mandor merekrut tenaga kerja itu nggak ada dasar hukumnya. Ada dua mandor di sana," tegas Safa Muha. Rabu (25/5/2022).

Abdu Safa Muha juga kembali menegaskan kepada PT Wika bahwa terhitung 25 Mei 2022, pemkot tidak ingin lagi mendengar bahkan melihat masih ada kepala pekerja melakukan rekrutmen pekerja.

"Kalau masih ditemukan kita lihat hukum sosial yang bekerja dalam Peraturan Daerah (Perda) jelas dilarang. Tugas saya hanya di sini hanya bisa melarang," ucapnya.

Disnaker juga meminta PT Wika untuk membuka kembali rekrutmen tenaga kerja skill dan non skill.

Project Manager PT Wika, Hadi Prasetyo mengaku akan mengikuti arahan Disnaker Bontang dan melakukan perbaikan kedepannya soal rekrutmen.

"Kami akan mengikuti saran dari Disnaker dan akan kami dibenahi. Untuk para mandor kami mengambil tindakan dengan memberhentikan mereka sementara sambil menunggu berbadan hukum dengan mengurus PT atau CV," tutupnya.

Sekedar informasi, pemanggilan PT Wika oleh Disnaker Bontang buntut dari hasil sidak DPRD Bontang beberapa waktu lalu.

PT Wika kedapatan melakukan rekrutmen pekerja tanpa melalui Disnaker dan mendatangkan 20 pekerja dari luar Bontang.