Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Kebutuhan Hewan Kurban di Nunukan 95 Persen Dipasok dari Sulawesi Selatan

Hewan kurban yang kerap didatangkan dari Sulawesi Selatan ke Nunukan (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Utara

    Kebutuhan Hewan Kurban di Nunukan 95 Persen Dipasok dari Sulawesi Selatan

    PusaranMedia.com

    Hewan kurban yang kerap didatangkan dari Sulawesi Selatan ke Nunukan (Foto: Istimewa)

    Kebutuhan Hewan Kurban di Nunukan 95 Persen Dipasok dari Sulawesi Selatan

    Hewan kurban yang kerap didatangkan dari Sulawesi Selatan ke Nunukan (Foto: Istimewa)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

    NUNUKAN – Permintaan hewan ternak diprediksi meningkat jelang perayaan hari raya Iduladha yang jatuh pada 9 Juli 2022 mendatang. 

    Sementara untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Nunukan, 95 persen hewan ternak di datangkan dari Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Bahkan, dari laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Nunukan, ada ratusan ekor hewan ternak yang bakal tiba di Pelabuhan Tunon Taka menggunakan kapal ferry swasta. 

    Paramedik Kesehatan DPKP Nunukan, Ahmad Sudarsono menyampaikan dalam dekat ini jumlah sapi kurban yang rencananya dikirimkan dari Parepare ke Nunukan sebanyak 360 ekor, terdiri dari 280 ekor sapi dan 80 ekor kambing.

    Di mana, ternak ini akan dikirim menggunakan transportasi laut. "Untuk pengusaha yang akan memasok harus melengkapi uji laboratorium Rose Bengal Test (RBT) Zoonosis dan surat rekomendasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara agar dapat masuk ke Nunukan," ujar Ahmad Sudarsono kepada Pusaranmedia.com.

    Disebutkan Ahmad, kebutuhan ternak kurban masyarakat Nunukan sebesar 95 persen. Lanjutnya, ternak yang biasanya didatangkan yakni jenis Sapi Bali. Sementara jenis Limosin dan Simental, berdasarkan permintaan pembeli. Perlu diketahui, batas sapi yang layak untuk kurban sesuai ketentuan berusia minimal dua tahun. 

    “Kebutuhan ternak di Nunukan didatangkan dari Sulsel, ini karena keterbatasannya ternak potong di daerah, apalagi saat menjelang Iduladha. Selama ini kebutuhan sapi ternak hanya untuk di Kecamatan Nunukan dan 
    Nunukan Selatan saja. Kecamatan lainnya menggunakan sapi lokal milik peternak sendiri,” ungkapnya.

    Penanggungjawab Balai Karantina Pertanian dan Peternakan Kelas II Tarakan Wilayah Kerja (Wilker) Nunukan, drh Budi Setiawan mengaku dalam sebulan terakhir ini, berdasarkan data yang dimiliki sejak 30 Mei 2022 sudah ada 18 ekor kambing dan 30 ekor sapi yang masuk ke Nunukan dari Sulawesi Selatan.

    Dibanding dua tahun terakhir terjadi peningkatan pada 2021 lalu. “Kalau di 2020 ada 174 ekor ternak yang masuk. Tahun itu (2020) awal pandemi juga memberikan dampak. Kemudian, 2021 mulai membaik terjadi peningkatan drastis sebanyak 633 ekor. Tahun ini baru 80 Sapi dan18 kambing. Kita ada sistem online dari karantina kita tahu kemasukan sapi dan kambing. Jadi kita bisa prepare,” sebutnya.

    Untuk Sebatik tercatat sebagai daerah penghasil sapi, sehingga ternak dikirim ke sejumlah daerah di Kaltara seperti Tarakan dan sebelum proses pengiriman dilakukan karantina terharap hewan selama 14 hari. 

    “Karena kita mengamankan Nunukan InsyaAllah bebas PMK. Soalnya Nunukan ini termasuk daerah penghasil bibit untuk Kaltara,” pungkasnya.