Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Wisata Desa Pela, Suguhkan Panorama Matahari Terbenam dan Pesut Mahakam 

Panorama matahari terbenam yang dapat dinikmati di Desa Wisata Pela, Kota Bangun (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Traveling

    Wisata Desa Pela, Suguhkan Panorama Matahari Terbenam dan Pesut Mahakam 

    PusaranMedia.com

    Panorama matahari terbenam yang dapat dinikmati di Desa Wisata Pela, Kota Bangun (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

    Wisata Desa Pela, Suguhkan Panorama Matahari Terbenam dan Pesut Mahakam 

    Panorama matahari terbenam yang dapat dinikmati di Desa Wisata Pela, Kota Bangun (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Buniyamin

    TENGGARONG - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki wilayah luas yang dipenuhi dengan berbagai macam adat istiadat, budaya dan wisata alam yang tersebar di masing-masing desanya.

    Salah satunya Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun yang berada di kawasan Hulu Mahakam Kukar.

    Desa yang terbagi menjadi enam RT dengan jumlah 164 Kepala Keluarga (KK) dan 572 jiwa ini dikelilingi hamparan Danau Semayang yang luasnya mencapai 13.000 hektare.

    Di bagian utara Desa Pela berbatasan dengan Muhuran, bagian Selatan berbatasan dengan Sangkuliman, sebelah Barat berbatasan dengan Semayang dan di Timur berbatasan dengan Liang Ulu. 

    Melihat letak geografinya, tak menyulitkan masyarakat setempat untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarganya dengan bergantung pada hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang ada.

    Kebanyakan masyarakat Desa Pela berprofesi sebagai nelayan. Profesi ini sudah dilakoni secara turun-temurun sejak dahulu kala. 

    Hamparan sungai dan danau yang mengelilingi desa ini menjadi sebuah keberkahan tersendiri bagi mereka. Ada istilah yang selalu ditanamkan oleh warga setempat, yakni Jaga Buki Maka Dia Akan Menjagamu.

    Dengan istilah ini, mereka berprinsip untuk senantiasa melestarikan alam di sekitarnya yang meliputi flora dan fauna. 

    Tak hanya berkutat pada profesi nelayan saja, dalam beberapa tahun terakhir warga setempat juga mulai melirik potensi wisata yang dimiliki desanya. Mulai panorama matahari terbenam hingga pesut mahakam yang mulai langka pun bisa menjadi suguhan istimewa bagi wisatawan. 

    Menyadari potensi ini, warga Desa Pela dibantu para generasi muda mencoba menjadikan hal ini sebagai suatu peluang wisata.

    Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang dibentuk sejak 2017 lalu mulai melakukan pengelolaan ekowisata atau ekoturisme. 

    Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin menceritakan awal perjuangan mereka dimulai dari perencanaan hingga eksekusinya berjalan dengan baik.

    Sebagian warga juga mulai menyediakan akomodasi berupa homestay bagi para wisatawan untuk menetap selama beberapa hari.

    Tak hanya itu, transportasi berupa kapal feri pun turut disiapkan untuk mengajak wisatawan berkeliling menikmati indahnya matahari terbenam.

    Bila beruntung, wisatawan bisa langsung menyaksikan pesut mahakam berenang hingga ke permukaan danau. 

    Berkaitan dengan Pesut Mahakam, Desa Pela menggandeng Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) untuk pelestarian pesut.

    Warga setempat juga membangun sebuah museum yang bertujuan memberikan edukasi terkait literasi Pesut Mahakam. Berbagai macam jenis alat pancing ikan tradisional juga dipajang untuk diperlihatkan kepada wisatawan dan generasi muda lokal.

    “Dengan peralatan sederhana, kami mencoba supaya tempat ini viral dan disebarkan ke komunitas-komunitas wisata waktu itu,” kata Alimin bercerita. 

    Dengan perubahan ini juga membuat perekonomian warga mulai bertumbuh secara perlahan. Wisatawan lokal maupun asing pun mulai datang berkunjung yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga.

    Alimin menyebut, desa mereka tak hanya didatangi wisatawan dari Kalimantan saja, melainkan dari wisatawan mancanegara atau asing. Mulai dari wisatawan asal Spanyol, Italia, Belanda hingga Amerika. 

    Kepala Desa Pela, Supya Noor menambahkan, warga setempat terus berupaya melakukan berbagai inovasi untuk melestarikan desanya dan mengenalkan keindahan alam yang desa mereka miliki.

    Terbukti pada 2022, Desa Wisata Pela masuk nominasi 50 desa wisata terbaik se-Indonesia di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

    Desa Wisata Pela berhasil bersaing dengan 3.319 desa lainnya di seluruh Indonesia. “Alhamdulillah, kami bangga sekali atas pencapaian ini. Perjuangan ini akan selalu kami jadikan motivasi untuk terus membangun desa ke arah yang lebih baik,” ujarnya.