Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan
TANA PASER - Tersiar kabar jika ada pungutan untuk penambahan fasilitas dan sarana ruang kelas yang diminta oleh paguyuban di SD Negeri 031 Kecamatan Tanah Grogot. Hal itu dikeluhkan oleh seorang orang tua murid yang baru saja menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
"Baru masuk sekolah mestinya membahas kurikulum, tapi ini malah sumbangan," keluh orang tua murid yang enggan menyebutkan namanya.
Menanggapi itu, Kepala SDN 031 Kecamatan Tanab Grogot, Manirafid menuturkan dalam kepengurusan paguyuban, semuanya terdiri dari orang tua atau wali murid, sementara wali kelas tidak terlibat di dalamnya.
"Paling guru hanya memberikan masukan-masukan apabila ada orang tua yang bertanya perihal paguyuban kelas," kata Manirafid, Rabu (13/7/2022).
Saat ditanyai sumbangan yang ada telah ditetapkan besaran angkanya, sehingga ada yang keberatan lantaran tidak semua yang sekolah masuk kategori mampu secara ekonomi.
Manirafid menuturkan untuk masalah sumbangan tidak mewajibkan kepada semua siswa itu, hanya bersifat sukarela dan partisipasi.
Dari jauh-jauh hari, dia telah menginstruksikan kepada wali kelas untuk mewanti-wanti segala sesuatu pembahasan dalam grup paguyuban. Jika ada keberatan segera disampaikan.
"Kalau memang merasa keberatan (besaran nominal) ngomong saja. Makanya fungsi wali kelas dalam grup (aplikasi percakapan) untuk menengahi dan meluruskan kalimat yang merasa keberatan," tutur dia.
Untuk diketahui, paguyuban kelas di SDN 031 baru diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023. Hal itu dikatakan Manirafid program terobosan tersebut manfaat yang baik bagi orang tua murid.
"Akhirnya sesama orang tua ini juga ada Komunikasi dan terjalin silaturahmi," ucapnya.
Selain itu, ia juga telah mendapat restu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser. Bahkan saat rapat dengan orang tua murid terkait paguyuban kelas, jika semua orang tua murid sepakat.
"Ketika rapat kita tanyakan bagaimana responnya, setuju saja. (Sumbangan) tidak memaksakan, merasa kurang mampu ngomong, didiskusikan, enggak usah malu," ujarnya.