Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Rangkaian tahapan penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Nunukan telah dinyatakan berakhir.
Dalam evaluasinya, Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan tidak menemukan hambatan berarti dalam penerimaan, seluruh jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Disdik Nunukan akan memulai tahun ajaran baru 2022/2023 pada, Senin (18/7/2022).
Kepala Disdik Nunukan, Akhmad kepada pusaranmedia.com menyampaikan saat ini pengumuman pelaksanaan PPDB sudah dilakukan. Selama proses tahapan PPDB berjalan lancar tanpa kendala.
Pelaksanaan mengacu Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor: 188.4/63/DISDIK/III/V/2022 tentang petunjuk teknis penerima peserta didik baru pada jenjang TK, SD dan SMP Se-Kabupaten Nunukan Tahun Pelajaran 2022/2023.
"Pengumuman sudah, tinggal menunggu proses pembelajaran," ujar Akhmad, Kamis (14/7/2022).
Dari data yang dimiliki Disdik Nunukan, lanjut Akhmad, seluruh sekolah yang berada di Nunukan juga terisi oleh peserta didik, hanya saja, ada beberapa sekolah swasta yang tidak terisi sesuai kuota yang dibutuhkan.
"Kalau untuk negeri rata-rata terpenuhi yah, hanya swasta ini yang jumlahnya tidak sesuai dengan kuota. Tapi itu bukan masalah," ujarnya.
"Memang keinginan orang tua mau maunya masuk negeri utama semua. Namun kita beri pemahaman dan dimengerti. Intinya, aman saja. Semua tertampung," tambahnya.
Berdasarkan hasil pantauannya, sekolah yang minim pendaftarnya dari kuota yang disediakan terjadi di Pulau Sebatik. Sementara, pendaftar yang melampaui jumlah kuota yang disediakan terjadi di SMPN 1 Nunukan.
"Setelah pengumuman digeser ke SMPN 2. Tahun ini aman tidak ada gejolak. Jika ada suara orang tua atau wali murid yang kurang puas itu wajar karena, setelah diberikan pemahaman mereka mengerti," jelasnya.
Ditambahkan Akhmad, untuk proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dilakukan secara 100 persen. Kondisi ini mengacu pada aturan yang ada saat ini di mana Nunukan masih berstatus level satu.
"Belum ada aturan baru. Intinya kebijakan seperti kemarin 100 persen tatap muka. Jika ada kebijakan baru kita ikuti aturan baru tersebut," pungkasnya.