Reporter: Ainur Rofiah| Editor: Buniyamin
SANGATTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Masdari Kidang mengaku mendapat laporan jika sungai Sungai Benderang, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon diduga tercemar limba sawit.
Laporan ini disampaikan dari Ketua RT 01 Desa Tepian Langsat. Berdasarkan laporan itu, ratusan ikan yang mati mendadak di Sungai Benderang.
Semulanya dugaan warga ikan mati akibat racun. Namun, Masdari Kidang yang langsung mengecek ke lapangan menemukan jika kematian diduga akibat tercemar limbah perkebunan kelapa sawit.
“Ini bukan karena racun ikan. Dari ciri-ciri, air sungai keruh dan mengandung minyak. Ini beda jika disebabkan racun ikan dan bisa dipastikan bukan limbah tambang batu bara,” ucap Kidang.
Kidang mengaku kejadian ikan mati mendadak pernah terjadi sebelumnya, tapi saat itu akibat banjir.
Sedangkan insiden yang terjadi saat ini dipastikan bukan karena banjir. Sebab ini tak ada banjir yang terjadi. “Waktu banjir, ikan juga pernah mati tapi tak sebanyak ini. Kalau saat ini semua jenis ikan bahkan belut pun ikut mati semua,” jelasnya.
Bukan tanpa alasan warga melaporkan hal tersebut padanya, sebagai wakil rakyat tentu warga memintanya untuk mengambil tindakan.
Untuk itu, ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim melakukan kroscek ke lapangan untuk mengecek kondisi air sungai.
Apalagi air sungai tersebut juga di konsumsi oleh warga. “Kami minta solusi dari pemerintah (DLH) untuk memastikan air sungai ini tidak berbahaya karena warga Bengalon, khususnya Desa Tepian Langsat tidak bisa menggunakan air sungai untuk mandi, cuci dan konsumsi jika kondisinya seperti itu,” tandasnya.