Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Ratusan Warga Sei Bebanir Meriahkan Prosesi Upacara Istiaran Kampung

Masyarakat saat membawa seserahan miniatur perahu dari kediaman Kakam Bangun, Rasatkan untuk dilarung di perairan sungai sekitar Gunung Padai ( Foto :

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Ratusan Warga Sei Bebanir Meriahkan Prosesi Upacara Istiaran Kampung

    PusaranMedia.com

    Masyarakat saat membawa seserahan miniatur perahu dari kediaman Kakam Bangun, Rasatkan untuk dilarung di perairan sungai sekitar Gunung Padai ( Foto :

    Ratusan Warga Sei Bebanir Meriahkan Prosesi Upacara Istiaran Kampung

    Masyarakat saat membawa seserahan miniatur perahu dari kediaman Kakam Bangun, Rasatkan untuk dilarung di perairan sungai sekitar Gunung Padai ( Foto :

    Reporter : Seno | Editor : Buniyamin

    TANJUNG REDEB - Ratusan masyarakat di Kampung Sei Bebanir Bangun terlihihat berkumpul di Rumah Kepala Kampung Sei Bebanir Bangun, Rasatkan sejak pagi hari. 

    Hal itu bukan tanpa sebab, masyarakat bersama Kepala Kampung berkumpul untuk mengadakan Upacara Istiaran Kampung.

    Berbagai jenis serahan berbentuk miniatur kapal sejak pagi sudah ditata dan kemudian dibacajan doa di Rumah Rasatkan.

    Miniatur kapal dengan isi hasil bumi disiapkan untuk dilarung ke sungai terkedat. "Jadi setiap bulan Muharram, kami musyawarah untuk menentukan hari Istiaran, ditentukan pada hari ini (Kamis)," jelas Rasatkan sebelum melarung seserahan.

    Menurutnya kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun suku Barau yang ditujukan oleh leluhur masyarakat di Kampung Bangun untuk meminta perlindungan agar masyarakat kampung terlindung selama setahun ke depan.

    "Selain itu harapannya juga agar masyarakat mencapai apa yang dicitakannya," jelasnya.

    Tak hanya dari sisi kepercayaan, Rasatkan menegaskan hal ini untuk pembelajaran generasi muda untuk mengenal kekayaan budaya yang ada di Berau.

    Ia menjelaskan prosesi dilakukan selama tiga hari tiga malam. Pada hari perayaan masyarakat bersama kepala kampung melakukan prosesi adat dengan membaca doa kepada tiga seserahan berbentuk miniatur kapal.

    Satu miniatur besar dikatakan akan dilarung di sekitar Gunung Padai, lokasi yang dianggap sakral bagi masyarakat setempat.

    Sedangkan dua miniatur lainnya akan dilarung di perbatasan kampung, keduanya adalah perbatasan kampung di Bukit Berbunga dan Bukit Menangis.

    "Jadi nanti, kita melarung serahan tersebut di Gunung Padai dan akan ada prosesi mandi-mandi di sana. Mungkin perjalanan sekitar tiga jam menuju lokasi," katanya.

    Tak sampai di situ, saat pulang dari Gunung Padai akan membawa air untuk dibagikan kepada seluruh masyarakat.

    "Ini beberapa rekan sudah membawa jerigen besar untuk diisi air bersih dari mata air pegunungan padai," ujarnya.

    "Kepercayaan orang tua kita, air itu nanti dibagikan kepada masyarakat di kampung," tuturnya.

    Rasatkan berharap acara adat ini terus terlestari dan dapay memberi pembelajaran kepada anak-anak untuk tidak melupakan tradisi serta budaya yang dimiliki oleh Kampung Sei Bebanir Bangun atau Berau.

    "Jangan sampai dilupakan, ini warisan yang harus kita jaga," tandasnya.