Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Data Kemensos Soal Angka Kemiskinan Ekstrem di Kutim Dipertanyakan, Ardiansyah: Hanya Dua KK

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.(foto:Ainur/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Data Kemensos Soal Angka Kemiskinan Ekstrem di Kutim Dipertanyakan, Ardiansyah: Hanya Dua KK

    PusaranMedia.com

    Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.(foto:Ainur/pusaranmedia.com)

    Data Kemensos Soal Angka Kemiskinan Ekstrem di Kutim Dipertanyakan, Ardiansyah: Hanya Dua KK

    Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.(foto:Ainur/pusaranmedia.com)

    Reporter: Ainur Rofiah| Editor: Buniyamin

    SANGATTA - Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman pertanyakan data angka kemiskinan ekstrem dari Kementrian Sosial (Kemensos).

    Sebab Kutim masih menjadi perhatian pusat karena memiliki angka kemiskinan yang ekstrem.

    Padahal sebagai kepala daerah, Ardiansyah mengaku tidak memiliki data yang menunjukkan kasus kemiskinan setinggi data Kemensos.

    "Saya harus pertanyakan, ini data yang dimiliki oleh Kemensos RI datanya dari mana?, sedangkan data kita saja tidak ada yang menunjukkan hal itu," ucapnya, Senin (8/8/2022).

    Data Kemensos tersebut bakal menjadi rujukan dalam pemberian bantuan dan secara tidak langsung mencoreng nama baik Kutim sendiri.

    Hal ini juga berbanding terbalik dengan realita di mana Kutim yang sering menjadi tempat perantau mencari pekerjaan, baik sektor pertanian, perkebunan maupun pertambangan.

    "Banyak perantau yang mencari pekerjaan di sini. Kita punya pertambangan dan pertanian, bahkan kita punya ekspor hingga ke tujuh negara," imbuhnya.

    Dari hasil laporan tersebut juga, pemda melakukan survey dan mengkaji kembali terkait kebenaran data itu.

    Hasil menunjukkan sementara ini warga dengan status miskin hanya ada dua, yakni di Sangatta Selatan dan Rantau Pulung. Hanya ada dua Kepala Keluarga (KK).

    "Yang satu bisa dikatakan miskin ektrem dan yang satu hanya miskin saja. Hanya ada dua di Kutim, nah ini kenapa menjadi merata untuk ke kabupaten," jelasnya.

    Hingga kini Kemensos RI belum mampu memberikan data riil terkait angka kemiskinan ekstrem yang ada di Kutim.