Iklan

September, Aktivitas Perlintasan Orang dan Barang di Perbatasan Kembali Normal

Aksi blokade barang yang masih terjadi di Krayan (Foto: Istimewa)

Kalimantan Utara

September, Aktivitas Perlintasan Orang dan Barang di Perbatasan Kembali Normal

PusaranMedia.com

Aksi blokade barang yang masih terjadi di Krayan (Foto: Istimewa)

September, Aktivitas Perlintasan Orang dan Barang di Perbatasan Kembali Normal

Aksi blokade barang yang masih terjadi di Krayan (Foto: Istimewa)

Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

NUNUKAN - Aktivitas perlintasan orang di perbatasan Krayan-Bakelalan mulai normal usai blokade jalan di Desa Long Midang, Krayan dibuka. 

Camat Krayan Ronny Firdaus menyampaikan aktivitas perlintasan di perbatasan Krayan-Bakelalan kini terjadi peningkatan. Banyak warga Krayan menuju Bakelalan untuk bekerja. Sebaliknya warga Bakelalan juga banyak masuk ke Krayan untuk meramaikan kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77. 

"Ada peningkatan perlintasan orang. Sampai hari ini hanya untuk perlintasan orang saja. Kemarin, banyak warga Bakelalan yang datang ikut meramaikan acara 17-an. Ada juga warga kita pergi ke Bakelalan bekerja di sawah, " ujar Ronny Firdaus kepada pusaranmedia.com.

Dijelaskan Ronny, untuk perlintasan barang hingga saat ini belum dilakukan. Lantaran, komunikasi antar tokoh adat dengan pengusaha di Bakelalan belum menemui kata sepakat. Namun, pihaknya optimis awal September mendatang akan menemui kata sepakat.

"Saat ini masih proses negosiasi. Belakangan ini disibukkan dengan sejumlah kegiatan di Krayan memperingati HUT RI dan komunikasi terakhir dua minggu lalu belum ada kata sepakat antara kedua pihak," ungkapnya.

Ia mengaku saat ini sedang mengupayakan agar perlintasan barang sudah bisa dilakukan. Sehingga, ditargetkan akhir Agustus pembicaraan dengan pihak Serawak kembali dilakukan. Ditargetkan awal September bisa berjalan seperti biasanya. 

"Kemarin saya minta terus dikomunikasikan.  Saya terus dorong itu setidaknya September awal sudah boleh untuk pelintasan barang," harapnya. 

Ia mengaku optimis aktivitas perlintasan barang dapat berjalan dalam dekat ini. Alasannya, komunikasi aktif yang dibangun antara ketua adat di Krayan dengan pengusaha dan pihak koperasi yang ada di Bakelalan. 

"Melihat perkembangan sudah ada titik terang tinggal masalah teknis yang belum selesai. Misalnya pengiriman barang dan cara transaksi. Ini yang akan dibicarakan lebih lanjut," pungkasnya.