Reporter: Ainur Rofiah | Editor: Buniyamin
SANGATTA - Belakangan ini di sejumlah pemberhentian lampu merah di dalam kota Sangatta mulai terlihat pengemis yang mengenakan kostum badut.
Tak hanya di persimpangan lampu merah, mereka juga terlihat di SPBU, pusat perbelanjaan modern dan tradisional, serta beberapa tempat keramaian lainnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kutim, Didi Herdiansyah mengatakan belum ada laporan yang meresahkan dari masyarakat.
"Sejauh ini belum ada laporan, jadi kita rasa masih baik-baik saja, mereka juga tidak menyebabkan kemacetan dan sebagainya," ucapnya, Rabu (24/8/2022).
Meski belum diketahui secara pasti berapa jumlah yang ada di Kutim, namun pihaknya pernah beberapa kali mengimbau untuk tidak meminta secara paksa.
Apabila terdapat laporan yang masuk terkait paksaan atau yang meresahkan maka pihaknya akan turun bertindak.
"Semula kita pernah beberapa kali memberi imbauan untuk tidak memaksa, memberikan ancaman atau melakukan tindakan ekstrem," imbuhnya.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang kadang membuat pihaknya dilema. Salah satunya karena kegiatan tersebut berhubungan dengan ekonomi.
Banyak orang yang kemudian hidup dari meminta-minta dengan kostum di simpangan. Harusnya ada solusi dari pemerintah, setidaknya penyediaan lapangan kerja.
"Kita dilema juga sih, karena perekonomian mereka. Setidaknya harus ada solusi kalau diamankan setelahnya diapakan, bukankah di situ mereka mencari nafkah," tandasnya.