Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan Pemerintah Pusat berdampak langsung pada kenaikan harga di Nunukan.
Mulai dari tiket transportasi reguler hingga bensin botolan (Bentol). Untuk tiket speedboat yang melayani antara daerah di Kalimantan Utara (Kaltara) dari sebelumnya berkisar Rp255 ribu kini naik menjadi Rp280 ribu untuk rute Nunukan - Tarakan.
"Keputusan kenaikan ini sudah ditetapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara bersama pengusaha speedboat yang ada di Kaltara," ujar Plt Kadishub Kaltara, Andi Nasuha kepada media ini.
Dikatakan Nasuha, penyesuaian tarif ini juga terjadi pada rute Sei Nyamuk, Sebatik - Tarakan dari Rp255 ribu menjadi Rp280 ribu.
Pulau Bunyu - Sembakung dari sebelumnya Rp285 kini menjadi Rp315 ribu. Tarakan - Tanjung Selor dari sebelumnya Rp130 ribu kini menjadi Rp145 ribu.
Dikatakan Nasuha, penyesuaian tarif ini tertuang dalam surat edaran (SE) Dishub Kaltara bernomor 045.4/2921/DISHUB/SETDA tentang Edaran Penyesuaian Tarif Speedboat Reguler.
Tidak hanya tarif tiket, para pedagang bensin botolan pun ikut-ikutan menaikkan harga bensin ecerannya, jika dalam satu botol dengan volume satu liter dihargai Rp10 ribu kini naik menjadi Rp12 ribu per-botolnya.
"Yah selama ini kami itu untung seribu dua ribu, tapi karena harga pertalite sekarang harganya Rp10 ribu perliter maka kami naikkan Rp2 ribu saja," ujar La Pudding, salah seorang pedagang bensin eceran di Nunukan.
Sementara itu Nasrullah, salah seorang warga mengaku tidak terlalu mempersoalkan kenaikan harga BBM yang terjadi, mengingat selama ini telah terbiasa dengan harga BBM yang tinggi.
"Kalau naik Rp2 ribu saja, saya pikir tidak ada masalah. Selama BBM ini ada saja, yang masalah inikan sudah naik tapi BBMnya yang tidak ada. Karena Nunukan kalau pas sulit BBM itu bisa satu botolnya Rp15 ribu sampai Rp25 ribu. Apalagi kalau cuma baik Rp2 ribu," ucapnya.
Nasrullah berharap, di tengah kenaikan harga BBM ini dapat bersamaan dengan pemenuhan stok di Nunukan, sehingga tidak lagi masyarakat kesulitan mendapatkan BBM.
"Kalau bisa ditambah lah lagi jatah BBM buat Nunukan. Karena kalau BBM itu habis, bisa seminggu baru datang lagi, ini yang terkadang jadi masalah," pungkasnya.