Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan 

TANA PASER - Direktur Perumda Air Minum Tirta Kandilo Kabupaten Paser Suryanto Agustono menuturkan target cakupan pelayanan untuk pemasangan sambungan reguler maupun program hibah sebanyak 2.500 Sambungan Rumah (SR). 

"Kami terus bekerja keras untuk mengejar target tersebut, karena kami sudah diberikan wejangan dari bupati untuk fokus layananan terutama program pengembangan yang ada baik hibah dan perpipaan," ucap Suyanto di Tanah Grogot, Senin (12/9/2022).

Untuk pengembangan perpipaan baru baik melalui program sendiri maupun kerjasama dengan pihak swasta sudah siap hanya saja belum terealisasi. "Ada juga kerja sama dengan pihak swasta tapi belum terlaksana," ucap dia.

Tahun ini, dijelaskan dia, akan ada pembangunan pengolahan lengkap  air bersih melalui program CSR PT Kideco Jaya Agung  di unit Batu Kajang dengan kapasitas 30 hingga 50 liter per detik, tapi sampai saat ini belum selesai perencanaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. 

"Kami di sini tinggal menunggu, kalau sudah selesai perencanaannya dibahas bersama bersama OPD terkait setelah itu baru kita koordinasi dengan Kideco, baru dilaksanakan pekerjaan fisiknya," jelasnya.

Pembangunan unit baru ini, diperkirakan menghabiskan anggaran senilai Rp25-30 miliar. Ia mengatakan dikarenakan ini merupakan pembangunan baru, nantinya ada pembagian tugas pengerjaan.

"Mungkin dari Kideco kebagian hibahnya, Perumda bagian mekanikal elektriknya, dan Dinas PUTR bagian jaringannya," urai Suryanto.

Lanjut Suryanto, semestinya pengerjaan  unit pengolahan baru di Batu Kajang ini sudah terlaksana. Pihak Kideco sudah beberapa kali berkomunikasi dan memberikan informasi agar bisa dilaksanakan kegiatan ini. 

"Ya, saya nggak bisa bilang apa-apa karena perencanaan bukan di kami. Tapi kami tetap koordinasi dengan pihak PU, terkait dengan perencanaan sudah sampai dimana. Terkahir kami membahas di Agustus karena saat itu belum sempurna jadi disempurnakan," bebernya Perumda Air Minum Titra Kandilo, dikatakan dia, hanya sebagai operator sehingga hanya membahas teknis saja.

"Kami yang lebih tahu mengenai teknis, itu yang harus dibahas. Jangan sampai kami membuat pipa yang baru, intalasi yang baru terus dari segi manfaat tidak ada. Itu yang kita khawatirkan, itu yang harus diolah dengan konsultan di sana kita bahas di sini sebelum kita manggil Kideco," tandasnya. Nantinya setelah bangunan ini jadi, akan menjadi aset ini menjadi milik Pemkab Paser yang dipisahkan.