Reporter : Seno | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB - Irau Manuntung Jukut atau pesta membakar ikan kembali digelar sebagai rangkaian perayaan HUT Berau dan Tanjung Redeb.
Irau ini kembali digelar setelah tidak dilaksanakam dua tahun akibat pandemi Covid-19. Pelaksanaan pesta adat ini juga disambut meriah oleh masyarakat Berau.
Terlebih peserta yang sebagian besar berasal dari OPD dan organisasi masyarakat sangat antusias membakar berbagai jenis ikan laut hingga udang besar .
Lebih dari 250 tenda didirikan sepanjang Jalan Tendean - Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Pangeran Antasari.
Event ini jiga berhasil kembali menaikkan daya tarik masyarakat hingga wisatawan.
Dodi, warga Jakarta mengaku baru pertama kali melihat perayaan semeriah ini. Terlebih pengunjung diperbolehkan makan ikan bakar yang diolah oleh masing-masing peserta.
"Saya baru ini lihat acara seperti ini, apalagi bisa makan ikan gratis sepuasnya," terang Dodi sembari tertawa.
Ia rupanya tak sendiri, bersama kekasihnya mereka menyusuri sepanjang tiga jalan besar ini untuk melihat kemeriahan Irau Manuntung Jukut ini.
Lain hal nya dengan cerita yang dituturkan oleh Sintia, wanita berparas anggun itu sambil memakan ikan bakar menceritakan bahwa antusias masyarakat tinggi sekali.
Ia membandingkan perayaan Irau Manuntung Jukut yang keramaiannya seperti saat ada kegiatan expo yang digelar di kota besar.
"Ramai sekali, apalagi makan ikan sepuasnya, ini sangat menarik, mereka (peserta) memasakkan, kami yang memakan," ucapnya.
Meski awalnya merasa sungkan, tetapi sebagian besar dari peserta justru meneriakkan bahasa Berau, "Kami Dangkita Singgah, Makan Jukut Betutung".
Sintia yang awalnya bingung akhirnya sudah mengerti arti kata tersebut. "Iya, aku sempet bingung, ternyata artinya kamu mampir ke sini, makan ikan bakar," jelas Sintia .
Terpisah, Wahyu, salah satu peserta mengaku sangat senang melihat event besar ini kembali digelar karena merupakan event yang sangat dinanti masyarakat.
Wahyu menjelaskan di saat seperti ini tidak hanya masyarakat Berau berkumpul dan memeriahkan suasana, tapi banyak wisatawan turut meramaikan.
Ia mengaku membakar ikan sekitar 25 KG, ia tetap makan ikan yang dibakar dari tenda lain. "Justru disitu asyiknya, orang bakarkan ikan, orang lain yang makan," tuturnya. "jadi biarpun saya bakar, saya justru makan di tenda lain, sambil berbincang dan bercanda-canda," sambungnya.