Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

BOS Foundation Sesalkan Aksi Ilegal Mining di Area Rehabilitasi Orangutan

Bos Fundation tim sesalkan ilegal mining di wilayah. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    BOS Foundation Sesalkan Aksi Ilegal Mining di Area Rehabilitasi Orangutan

    PusaranMedia.com

    Bos Fundation tim sesalkan ilegal mining di wilayah. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    BOS Foundation Sesalkan Aksi Ilegal Mining di Area Rehabilitasi Orangutan

    Bos Fundation tim sesalkan ilegal mining di wilayah. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin

    BALIKPAPAN - Area penangkaran satwa liar orangutan atau di wilayah Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation menjadi tantangan dan dinamika terhadap ancaman kerusakan alam.

    Sebab, lokasi Samboja Lestari yang menjadi pusat penyelamatan dan rehabilitasi orangutan, kini terdapat pengungkapan kasus ilegal mining atau tambang liar. Apalagi di wilayah tersebut masuk dalam kawasan Ibu Kota Negara (IKN).

    Regional Manager BOS Foundation Kaltim, dr Aldrianto Priadjati mengatakan lahan yang dibeli yayasannya di Samboja Lestari yang telah dilakukan penanaman kembali dan dirawat sekarang telah berubah menjadi hutan.

    "Ini yang kita jaga karena ingin mendukung program pemerintah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), sebagai target menciptakan ruangan hijau yang menjadi sumbangsih kepada negara. Sayangnya tantangan juga semakin ada," kata Aldrianto kepada Pusaranmedia.com.

    Sehingga, lanjut Aldrianto, pihaknya bekerjasama dengan Polda Kaltim yang telah mengamankan pelaku kerusakan yang diduga ilegal mining.

    Luasan lahan tersebut sekitar 2,71 hektare. "Saat ini di Samboja Lestari sekarang ada 125 orangutan yang kita rehabilitasi dan juga ada 72 beruang madu yang di sana. Ini adalah satwa-satwa yang sangat kharismatik dan merupakan kebanggaan Kaltim dan Indonesia," ucapnya. 

    "Jadi yang kami juga perhitungkan adalah tumbuh tanaman kami karena di daerah tersebut sudah kami tanami menjadi hutan kembali dan sayangnya harus dikorbankan untuk pertambangan," keluhnya.