Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Kini Tak Punya Lagi Desa Tertinggal di Kabupaten Paser

Ilustrasi setiap desa memiliki tenaga kesehatan (foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Kini Tak Punya Lagi Desa Tertinggal di Kabupaten Paser

    PusaranMedia.com

    Ilustrasi setiap desa memiliki tenaga kesehatan (foto: Istimewa)

    Kini Tak Punya Lagi Desa Tertinggal di Kabupaten Paser

    Ilustrasi setiap desa memiliki tenaga kesehatan (foto: Istimewa)

    Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan 

    TANA PASER - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Paser Chandra Irwanadi memastikan tidak lagi ada desa tertinggal Kabupaten Paser. 

    Pada 2021 lalu terdapat delapan desa masuk kategori tertinggal salah satunya Desa Muara Andeh di Kecamatan Muara Samu.

    Berdasarkan rekapitulasi IDM 2022 dari 139 desa di Kabupaten Paser, saat ini terdapat 17 desa berstatus mandiri,  76 desa berstatus maju dan 46 desa status berkembang.

    Chandra menuturkan naiknya status delapan desa jauh lebih cepat dari target yang ditentukan pada 2023. "Target peningkatan IDM Kabupaten Paser telah tercapai pada tahun ini. Sekarang sudah tidak ada lagi desa tertinggal," kata dia. 

    Pengentasan itu, dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan instansi terkait di Pemkab Paser.  Pasalnya agar desa tidak lagi disebut tertinggal ada beberapa indikator penilaian mulai air bersih, adanya perputaran ekonomi, fasilitas pendidikan hingga pelayanan kesehatan.

    Ia mencontohkan Desa Muara Andeh sekarang sudah masuk desa berkembang. Hal tersebut setelah dilakukan penilaian lagi terhadap desa itu. Seperti  air bersihnya di lapangan sepak bola jernih, ada sekolah, dan ada bidan. 

    "Kenapa masih tertinggal. Setelah kami dalami, ternyata ada semacam ketakutan tenaga-tenaga pendidik atau kesehatan akan tunjangan-tunjangan terpencil yang hilang. Padahal tak ada hubungannya," terangnya.

    Selain itu, ada kekhawatiran jika statusnya telah berubah, maka tidak lagi menjadi desa yang diprioritaskan. Dengan begitu pihaknya telah melakukan sosialisasi ke desa-desa bahwa semua keinginan masyarakat adalah prioritas. 

    "Kami akhirnya sosialisasi jangan takut dengan kenaikan status. Kalau ada pembangunan atau lainnya, selama itu prioritas pasti dilaksanakan. Jangan takut desanya tidak diperhatikan. Tak ada lagi (desa) tertinggal, terpencil ada.

    Kalau desa tertinggal itu potensi belum tergali semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.