Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Jelang akhir tahun Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Nunukan, meningkatkan pengawasan di sejumlah wilayah perbatasan baik darat maupun perairan. Peningkatan pengawasan ini dilakukan mengingat meningkatnya aktivitas masyarakat keluar masuk ke Tawau, Sabah - Malaysia.
Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama, KPPBC Nunukan, Hendrik menyampaikan berkaca dari tahun sebelumnya aktivas perlintasan meningkat. Di Desember terjadi arus mudik untuk menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Kondisi ini juga kerap dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab dengan menyelundupkan minuman keras secara ilegal dengan jumlah besar untuk menyambut perayaan Nataru.
"Seperti biasa pengawasan tetap kita jalankan karena biasanya mereka menganggap pengawasan itu cuti, makanya untuk akhir tahun ini lebih diperketat lagi mengantisipasi pelanggaran keluar masuk barang," ujar Hendrik kepada pusaranmedia.com, Rabu (9/11/2022).
Peningkatan pengawasan Bea Cukai Nunukan ini bakal dilakukan di sejumlah titik di Nunukan. Seperti, wilayah Sebatik dan pelabuhan dan perairan perbatasan antar Indonesia-Malaysia. Jumlah personel yang dikerahkan juga ditambah dari biasanya.
"Kita tempatkan personel di sejumlah titik untuk pengawasan. Total ada 15 personel yang kita kerahkan untuk pengawasan. Ada menggunakan armada speedboat untuk pengawasan di laut dan untuk di darat kita lakukan seperti biasanya," ujarnya.
Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Timur (Kalbigtim) jika dimungkinkan akan mengerahkan Unit K9 (anjing pelacak) yang akan ditempatkan di Bea Cukai Nunukan. Pemeriksaan dilakukan di seluruh wilayah pengawasan KPBBC Nunukan baik di pelabuhan resmi dan tradisional dengan mengerahkan dua unit K9.
"Biasanya, unit K9 ini diturunkan DJBC Kalimantan Bagian Timur. Anjing pelacak ini biasanya ditemani petugas yang menangani khusus K9 untuk di Nunukan dan Sebatik karena K9 ini membutuhkan penanganan khusus," bebernya.
Nantinya jika pemeriksaan menggunakan Unit K9 pihaknya berharap agar penumpang yang baru tiba dari Malaysia untuk tidak merasa risih saat pemeriksaan dilakukan menggunakan anjing pelacak karena mendeteksi dengan cara mengendus.
"Jadi dua unit anjing ini sifatnya hanya mengendus keberadaan benda-benda mencurigakan. Tapi tidak sedikit masyarakat juga yang menolak dengan alasan najis dan sebagainya. Kami juga memahami itu, dan berharap masyarakat bisa lebih membantu proses pemeriksaan yang dilakukan petugas KPPBC Nunukan," pungkasnya.