Reporter: Abdi | Editor: Buniyamin
BONTANG - Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bontang menggelar Festival olahraga rekreasi daerah (Forda).
Forda ini digelar agar olahraga tradisional tidak dilupakan oleh anak-anak di zaman era digital.
Ada lima olahraga tradisional yang dilombakan seperti hadang atau asem maga, bakiak, tarik tambang dan ketapel.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang, Aznem mengatakan kegiatan seperti ini tentu harus rajin digelar.
Sebab olahraga tradisional semakin tergerus perkembangan zaman. Apalagi anak-anak saat ini lebih sering menggenggam gadget ketimbang bermain dengan rekan seumurannya.
Dunia digital saat ini dirasa lebih asik, padahal olahraga tradisional dan rekreasi jauh lebih banyak manfaatnya
"Maka dari itu dengan memainkan olahraga tradisional, sama dengan kita melestarikan permainan kita semasa kecil agar tidak hilang ditelan zaman," katanya, Jumat (18/11/2022).
Ketua Kormi Bontang, Abdul Haris mengaku kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk melestarikan olahraga tradisional di kalangan masyarakat.
Diketahui bersama saat ini perkembangan digital maupun teknologi begitu pesat. Tanpa disadari, budaya yang diajarkan para orang tua dan leluhur terdahulu sudah mulai terlupakan sekarang.
Dalam kegiatan ini, diikuti 30 sekolah dasar (SD) dan 14 OPD di Kota Bontang.
"Sehingga olahraga tradisional ini mesti dilestarikan agar tidak punah. Olahraga ini mengandalkan skill, fisik, teknik dan mengajarkan anak-anak bersosialisasi. Ketimbang olahraga digital," kata pria yang juga sebagai anggota Komisi I DPRD Bontang.