Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Indahnya Agrowisata Sae Lanuka Milik Lapas Nunukan, Jadi Buruan Traveller Lokal dan Mancanegara 

Satu dari sekian objek di Wisata Sea Lanuka (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Traveling

    Indahnya Agrowisata Sae Lanuka Milik Lapas Nunukan, Jadi Buruan Traveller Lokal dan Mancanegara 

    PusaranMedia.com

    Satu dari sekian objek di Wisata Sea Lanuka (Foto: Istimewa)

    Indahnya Agrowisata Sae Lanuka Milik Lapas Nunukan, Jadi Buruan Traveller Lokal dan Mancanegara 

    Satu dari sekian objek di Wisata Sea Lanuka (Foto: Istimewa)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

    NUNUKAN - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan tidak hanya berfokus pada pengamanan dan pengawasan terhadap warga binaan saja, tetapi juga mendorong kreativitas warga binaan dengan menciptakan agrowisata yang kini telah menjadi buruan traveller lokal hingga mancanegara. Bagaimana keindahan wisata di Lapas Nunukan, berikut liputannya.

    Secara geografis letak Pulau Nunukan berada di ujung utara Pulau Kalimantan sehingga tak heran dari segala aspek daerah ini kerap disebut sebagai wilayah terluar dan terdepan. Namun jika berkunjung ke bumi penekindi debaya ini, maka akan disuguhkan dengan sejumlah objek wisata yang tak kalah tren dan uniknya dengan wisata-wisata lain di penjuru nusantara. 

    Terdapat beberapa wisata yang menjadi buruan para traveller jika berkunjung ke nunukan, seperti wisata Rumah Dua Negara dan Pantai Batu Lamampu di Pulau Sebatik, Air Terjun Binusan hingga kuliner primadona Nunukan yakni Sate Tudai di Pulau Nubukan.

    Ada satu wisata yang belum lama beroperasi dan menjadi satu dari sekian destinasi wajib yang patut dikunjungi ketika berada di Nunukan, dia adalah Wisata Sae Lanuka milik Lapas Nunukan. Meski baru beroperasi selama tiga bulan tetapi wisata ini telah mampu menjadi magnet para traveller lokal hingga mancanegara.

    Wisata Sae Lanuka atau singkatan dari Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Nunukan itu merupakan wisata yang dibangun untuk memanfaatkan puluhan hektar lahan kosong di areal lapas melalui hasil karya buah tangan warga binaan, yang bertujuan untuk pembinaan dan pengalihan mindset bahwa warga binaan cenderung dipandang negatif, sehigga pihak lapas terdorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif saat  menjalani masa penahanan, selain itu Sae Lanuka juga dihadirkan guna mendukung kreativitas para narapidana sebelum kembali ke lingkungannya masing-masing.

    Sebenarnya wisata dua negara yang berada di sebatik tengah tepatnya di Desa Aji Kuning, merupakan wisata unik kelas utama yang berada di Kabupaten Nunukan, hanya saja Sae Lanuka memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan wisata yang ada di Nunukan bahkan lapas-lapas yang berada di indonesia, hal tersebut dibuktikan dengan antusias pengunjung, di mana tercatat sejak beroperasinya wisata ini pada Agustus hingga Oktober 2022 lalu, jumlah kunjungan telah menembus belasan ribu orang yang berasal dari Nunukan hingga negara tetangga Malaysia.

    Untuk menyambangi wisata ini pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, mengingat akses jalan untuk menikmati wisata tersebut telah teraspal dari pusat kota hingga menuju Lapas Nunukan. Setiba di gerbang wisata Sae Lanuka, pengunjung akan dihadapkan dengan WBP yang bertugas sebagai petugas karcis, di mana untuk masuk ke area wisata, pengunjung hanya dibebankan dengan biaya karcis sebesar Rp5 ribu saja.

    Hanya berjalan beberapa langkah setelah melewati pintu masuk, pengunjung bakal langsung disuguhkan bangunan pendopo yang berdiri di atas danau buatan berhiaskan tanaman teratai dan ornamen bangunan khas jepang yang membawa seakan berada di bumi sakura tersebut. Tidak jauh dari lokasi itu, pandangan akan kembali dibuat kagum dengan penataan lahan pertanian yang dikemas dengan begitu rapi dan seindah mungkin, setiap tanaman diberikan papan nama untuk mengetahui jenis tanaman apa saja yang ada dalam areal wisata tersebut.

    Tidak hanya itu, lahan pertanian dan perkebunan yang dikelola langsung oleh warga binaan pemasyarakatan itu juga diisi oleh tanaman lainnya seperti sayur-sayuran, cabai, ubi, jagung, nanas, mangga, durian, hingga kelapa sawit. Selain itu pengunjung juga dapat melihat peternakan dengan berbagai jenis hewan seperti sapi, ayam, bahkan ikan air tawar.

    Meski seluruh objek wisata dimaksud harus ditempuh dengan berjalan kaki, namun dibalik semua itu akan selalu terbayarkan dengan kreativitas-kreativitas warga binaan, salah satunya gerbang wisata tugu mandau yang menjadi buruan utama traveller. Bagaimana tidak setibanya di gerbang, pengungjung langsung di hadapkan dengan sejumlah patung-patung suku dayak yang menjadi ciri khas di bumi benuanta ini.

    Selain tugu mandau, tombak dan tameng, pengunjung juga dapat berpose di beberapa objek andalan Wisata Sae Lanuka seperti bangunan miniatur sel tahanan Soekarno, hukuman pancung hingga bangunan hukuman gantung.
    desiran angin di ketinggian 200 mdpl menemani pandangan pengunjung saat ingin melihat sekeliling Pulau Nunukan melalui puncak wisata Sae Lanuka. Biasanya setelah lelah, pengunjung akan bersantai di sejumlah gazebo sembari menikmat alunan musik dari Lanuka Band yang dibawakan langsung oleh para warga binaan
    Uniknya wisata Sae Lanuka dengan segala fasilitasnya yang memadai tak terlepas dari sosok Kepala Lapas Nunukan nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa

    Pria yang mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia ini menuturkan, paradigma masyarakat kepada warga binaan kerap menjurus kepada hal-hal yang bersifat desktruktif bahkan dianggap berbahaya.

    "Untuk mengubah mindset masyarakat terhadap warga binaan sebelum warga binaan menghirup udara segar. Dibutuhkan bukti dan budaya-budaya hidup yang positif, sehingga dengan memperkerjakan warga binaan pada kegiatan kreativitas secara perlahan akan membentuk jati diri wbp menjadi lebih baik," ujar I Wayan kepada media ini.

    Diresmikan pada 20 agustus 2022 lalu oleh Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, wisata Sae Lanuka telah dikunjungi sekitar 15 ribu pengunjung yang di antaranya anak-anak hingga lanjut usia. mengingat wisata Sae Lanuka juga di bangun sebagai sarana edukasi masyarakat Nunukan yang ingin melakukan proses pembelajaran pada sektor agrowisata maka dengan pendampingan dan arahan langsung oleh wbp lapas nunukan selaku eksekutor di lapangan.

    pria yang telah melalang buana di berbagai lapas di Indonesia ini lebih lanjut menjelaskan, pendapatan yang berasal dari pembayaran karcis merupakan langkah Lapas Nunukan dalam mendorong peningkatan keuangan negara, yang nantinya hasil dari wisata sae lanuka sebagian besar akan dimasukan kedalam pendapatan negara bukan pajak atau pnbp,  dan selebihnya akan dipergunakaan untuk pengembangan, pengamanan dan kebersihan lingkungan Lapas Nunukan.

    Besarnya angka pengunjung di setiap minggunya secara perlahan menumbuhkan inovasi-inovasi liar dan keberanian I Wayan, di mana pihaknya telah mengagendakan wisata Sae Lanuka dalam waktu dekat ini akan segera memiliki kolam renang dan sirkuit mandalika mini untuk menyalurkan minat dan bakat anak-anak di perbatasan.

    "Kita akan terus kembangkan areal ini dengan menambah fasilitas lainnya salah satunya sirkuit mandalika mini. Di mana kita akan siapkan gocar untuk dijadikan sarana latihan atau bermain anak-anak perbatasan agar tidak ketinggalan juga dengan kota-kota besar," ujarnya.

    Hamparan pemandangan alam dan sejumlah keindahan yang dimiliki wisata Sae Lanuka sejatinnya akan membekas pada setiap pengunjung yang telah menginjakkan kakinya, salah satunya seorang pengunjung warga Jalan Sei Bilal Kelurahan Nunukan Barat, Hamid. 

    Berawal dari rasa penasaran dengan keindahan wisata tersebut, pihaknya kemudian membawa sejumlah kerabat dan keluarganya untuk rela menempuh jarak sekitar puluhan kilometer atau memakan waktu sekira 40 sampai 50 menit lamannya hanya untuk menghilangkan rasa penasaranya itu. Setelah tiba di wisata itu, ia dikejutkan dengan keindahan pemandangan Pulau Nunukan melalui puncak tugu mandau. Belum lagi beberapa bangunan miniatur yang mengingatkan dirinya dengan sejarah masa lampau menjadi ketertarikan untuk membawa keluarganya untuk berkunjung ke wisata Sae Lanuka di waktu mendatang.

    "Saya pikir masyarakat Nunukan tak perlu jauh-jauh keluar Nunukan hanya untuk berwisata selain mengeluarkan biaya besar dan membutuhkan waktu. Cukup hanya datang ke  wisata Sae Lanuka yang telah memiliki segelintir keindahan dan fasilitasnya yang memadai dan mampu menyejukkan hati dan menghilangkan kejenuhan setelah lelahnya berjibaku dengan aktifitas sehari-hari dan dengan harga yang murah pula," pungkasnya.