Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Aksi penipuan dengan menyasar para pencari kerja (Pencaker) di Nunukan kembali terjadi. Sedikitnya 13 orang menjadi korban setelah beredarnya informasi Lowongan Pekerjaan (Loker) di Kantor Notaris dan PPAT Suryati, SH M.Kn.
Notaris Suryati mengatakan hingga Senin kemarin masih saja ada warga yang mendatangi kantornya tersebut dengan membawa berkas lamaran pekerjaan.
"Kemarin itu ada lima orang lagi yang datang ke kantor dan totalnya itu sudah ada 13 orang. Katanya mereka juga melihat informasi Loker palsu itu makanya ke kantor. Saya curiga pelaku ini masih beraksi," ujar Suryati kepada pusaranmedia.com.
Suryati mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Nunukan agar tidak semakin banyak korban yang berjatuhan akibat informasi menyesatkan tersebut.
Ditegaskan Suryati, selama ini tidak pernah memasang atau membuat iklan Loker untuk mencari karyawan. Bahkan, lanjut Suryati, dari informasi yang dia dapatkan dari sejumlah korban, para pencaker dimaksud telah menyetorkan sejumlah uang terhadap orang yang berada dibalik nomor ponsel 085648141952.
"Dari korban yang datang ke kantor, mereka mengaku sudah menyetorkan uang ke nomor rekening BNC 5859458133725318 atas nama Niswatul Chasanah. Itu pengakuan para korban, bahkan saat dipanggil polisi juga mereka menyampaikan hal yang sama," ucap Suryati.
Diungkapkan, korban merasa yakin jika informasi tersebut benar adanya, lantaran informasi itu sempat diposting oleh akun resmi sosial media Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Nunukan. Sehingga, berdasarkan postingan itulah para korban akhirnya percaya dan menyetorkan sejumlah uang kepada nomor yang dihubungi para korban.
"Jadi Distransnaker Nunukan juga mengakui sempat menerima pesan tersebut, dan langsung memposting informasi itu. Setelah beredar jika informasi itu hoaks langsung dihapus postingan mereka. Distransnaker juga sudah meminta maaf, tapi lokusnya saya bukan ke Distransnaker, tapi ke pelaku tak bertanggung jawab itu," jelasnya.
Suryani berharap, warga Nunukan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya dan diminta untuk mengkroscek secara langsung ke kantor atau perusahaan yang diatasnamakan dalam informasi tersebut, sehingga tidak ada lagi orang yang harus menjadi korban.
Saat ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar dapat mengungkap kasus penipuan tersebut, sehingga tidak semakin banyak pencaker yang menjadi korban.
"Kami tegaskan kantor saya tidak lagi membuka lowongan pekerjaan. See emoga kasus ini juga dapat diselidiki oleh pihak kepolisian," pungkasnya.