Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Suku Tidung Resmi Miliki Kamus Bahasa Tidung, Hanafiah: Kita Upayakan Jadi Muatan Lokal Sekolah

Peluncuran kamus bahasa Tidung yang disaksikan secara langsung oleh Wakil Bupati Nunukan, H Hanafiah (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Utara

    Suku Tidung Resmi Miliki Kamus Bahasa Tidung, Hanafiah: Kita Upayakan Jadi Muatan Lokal Sekolah

    PusaranMedia.com

    Peluncuran kamus bahasa Tidung yang disaksikan secara langsung oleh Wakil Bupati Nunukan, H Hanafiah (Foto: Istimewa)

    Suku Tidung Resmi Miliki Kamus Bahasa Tidung, Hanafiah: Kita Upayakan Jadi Muatan Lokal Sekolah

    Peluncuran kamus bahasa Tidung yang disaksikan secara langsung oleh Wakil Bupati Nunukan, H Hanafiah (Foto: Istimewa)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

    NUNUKAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan belum lama ini secara resmi meluncurkan kamus Bahasa Tidung. Kamus tersebut berisi kosa kata atau bahasa asli suku Tidung di Kalimantan Utara (Kaltara).

    Peluncuran kamus Bahasa Tidung itu turut dihadiri langsung Ketua Yayasan Litara Edi Wahyu Sri Mulyono, Perwakilan Tim Inovasi Kaltara Agus Prayitno, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan Ahmad, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nunukan M Firnanda, Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kalimantan Utara H Surai, perwakilan kepala sekolah dan guru di Nunukan, serta Tokoh Adat Tidung Nunukan.

    Wakil Bupati (Wabup) Nunukan, Hanafiah menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap diterbitkannya kamus tersebut, mengingat saat masih banyak anak-anak muda yang berasal dari suku Tidung justru tidak bisa berbahasa Tidung, sehingga jika hal tersebut diabaikan dikuatirkan justru pelafalan bahasa tidung akan hilang atau punah di Nunukan.

    "Dengan adanya kamus Bahasa Tidung ini saya pikir merupakan budaya dan identitas diri kita. Peluncuran kamus ini mungkin masih banyak butuh penyempurnaan dari sisi tulisan dan kosa kata dan kata-katanya mungkin masih banyak yang kurang. sehingga masih butuh penyempurnaan lagi, sehingga nantinya bisa menjadi khasanah budaya di Nunukan dan itu bisa masuk di kurikulum pelajaran nantinya," ujar Hanafiah.

    Dikatakan Hanafiah, dari Assesment Nasional di Kabupaten Nunukan masih rendah, terutama dalam hal literasi dan numerasi. Sehingga, menjadi tantangan bagi dunia pendidikan bagaimana cara untuk meningkatkan literasi bagi peserta didik mulai dari tingkatan SD dan SMP.

    Untuk meningkatkan itu semua, lanjut Hanafiah, bukan hanya menjadi tugas Dinas Pendidikan saja melainkan juga melibatkan banyak pihak, salah satunya dari Tim Inovasi Kaltara, Yayasan Litara, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nunukan.

    "Maksud dan tujuan diterbitkannya atau disusunnya kamus bahasa Tidung ini karena kita ketahui dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini, jika kita lihat di media bahwa ada 200 bahasa daerah di dunia yang punah. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 718 bahasa daerah, namun banyak kondisinya terancam punah. Di Nunukan sendiri memiliki berbagai macam suku dan etnis, salah satunya adalah Suku Tidung. Tentunya ini merupakan salah satu modal kita untuk bagaimana budaya ini dapat dilestarikan melalui bahasa yang ada khusunya di Nunukan," harapnya.

    Hanafiah juga berharap dengan adanya kamus Bahasa Tdung ini, nantinya bisa menjadi salah satu materi dalam muatan lokal di sekolah-sekolah, sehingga sasaran pertama kamus bahasa Tidung ini ditujukan kepada para kepala sekolah, guru sekolah, serta para pengawas sekolah.