Reporter : Seno | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB - Sektor perikanan di Kabupatrn Berau sangat melimpah dan berdampak pada meningkatkannya jumlah produksi di sektor perikanan selama 2022 lalu.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Berau, Dahniar Ratnawati menjelaskan mencatat hingga Juni 2022, produksi ikan laut mencapai 10.983,29 ton, produksi Peraturan Umum Daratan (PUD) sebanyak 811,87 ton dan produksi budidaya mencapai 2.380,24 Ton.
“Sebenarnya di luar yang tercatat, produksi perikanan jauh lebih besar karena tidak semua ikan yang ditangkap melalui pelabuhan,” ungkapnya.
Adapun serapan konsumsi ikan di Kabupaten Berau mencapai 3-4 ton per hari. Jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan di daerah.
Sementara produksi bisa mencapai 15-20 ton. Itu karena banyak nelayan yang menjual ikan mereka keluar daerah. “Kita tidak bisa membatasi nelayan yang ingin menjual ikannya ke luar karena ini perdagangan terbuka, siapa saja boleh membeli,” jelasnya.
Namun, kata dia, masalahnya saat ini adalah banyak ikan yang tidak tercacat. Karenanya, pemerintah berencana menerapkan sistem logbook secara online.
Nantinya, nelayan dengan jenis kapal di atas 30 GT akan diwajibkan melapor secara real time.
“Agar semua ikan bisa tercatat mengingat laut itu luas dan pelabuhan di Berau juga terbatas, apalagi nelayan cenderung menjual ikan di luar,” ucapnya.
Peningkatan produksi perikanan juga diikuti dengan konsumsi ikan per kapita per tahun, yakni 61,8 kilogran (Kg).
Diakuinya penggemar ikan semakin banyak, baik ikan laut maupun budidaya. Sejauh ini Kabupaten Berau masih masuk ke dalam kawasan industri.
Pengembangan masih cukup tinggi karena masuk ke dalam wilayah hijau. Kendati begitu, tidak boleh terlena dengan melakukan penambahan armada. Karena proses pemulihan ikan membutuhkan waktu.
“Kalau digenjot terus kesempatan ikan untuk kembali pulih itu susah. Saat keran ekspor ditutup lantaran pandemik Covid-19, jumlah ikan di laut semakin banyak dan ukurannya menjadi besar. Karena yang menangkap sedikit,” ungkapnya.