Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan
TANA PASER - Puluhan pelajar SDN 008 Batu Engau terpaksa belajar di luar kelas lantaran terbatasnya ruang kelas. Dari video yang beredar di media sosial, para siswa yang mengenakan seragam merah putih asyik belajar di pandu oleh guru setempat, meskipun hanya beratapkan pohon dan beralaskan terpal.
Video yang diunggah M Shawani Kmn melalui akun Facebook ini sontak saja membuat warganet bereaksi. Dalam narasinya sembari merekam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Shawani mengatakan "Bapak ibu hadirin terutama pemerintah yang berwenang terutama instansi pendidikan. Inilah suasana SDN 008 Batu Engau, yang ada di Desa Kerang Dayo. Kekurangan ruang belajar sehinga para guru dan muridnya belajar di ruangan terbuka," ucap dia.
"Kita lihat ini, mohon perhatiannya para pemerintah supaya bisa memperhatikan pendidikan yang ada di Batu Engau," sambung dia.
"Ini kita lihat para murid dan guru belajar di luar karena kekurangan tempat belajar. Mudahan dapat perhatian dari para pemerintah terutama Bupati, anggota dewan dan Dinas Pendidikan," tutup Shawani.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser M Yunus Syam menerangkan SDN 008 Batu Engau, merupakan sekolah satu atap dengan SMP 8 Batu Engau.
Bangunan SD ini telah berdiri pada 1984 silam, lantaran sudah banyak anak yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, maka dibangunlah SMP pada 2017. "Dan itu dijadikan sekolah satu atap," lanjut Yunus.
Ia mengatakan dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tidak menginginkan adanya Plt Kepala Sekolah di SMP tersebut. Mesti ada pemisahan manajemen. Sejak berdiri, kepala SD 008 Batu Engau merangkap sebagai Plt di SMPN 8 Batu Engau. "Pemisahan baru dilakukan sejak 2021," lanjutnya.
Proses belajar mengajar di luar kelas ini seperti dalam vidio yang beredar dipastikan Yunus baru saja. Sebelumnya kepala sekolah sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan, akan ada belajar mengajar di luar ruangan. Sekolah ini, semula proses belajar mengajarnya pagi dan siang hari, karena keterbatasan ruang belajar dan banyaknya jumlah siswa.
"Jadi ada siswa yang berasal dari perusahaan tidak ada yang mengantar siang. Kalau mau masuk siang. Jadi bisanya bus perusahaan itu hanya mengantar di pagi hari bagaimana solusinya. Jadi daripada anak tidak belajar dan siang tidak ada yang mengantar. Sekolah alam aja gimana bilang Kepsek," ucap seorang pegawai Disdikbud Paser Khairuddin menjelaskan disamping Yunus Syam.
Yunus memastikan tahun 2023 telah tersedia anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp1,2 miliar.
Masing-masing digunakan untuk pembangunan UKS Rp83.666.000, pembangunan toilet Rp138.890.000, pembangunan RDG Rp187.918.000, rehab sedang Rp427.758.000, rehab ruang guru Rp136.586.000, rehab toilet Rp100.785.000, TIK Rp125.000.000, laboratorium komputer Rp237.643.000. "Total Rp1.229.663.666 (di luar TIK)," sebut Yunus.
Berdasarkan Dapodik jumlah siswa di SDN 008 Batu Engau di semester ganjil 2022/2023 sebanyak 255 siswa, dan ruang belajar sebanyak enam kelas.