Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Kelenteng Guang De Miao atau Setya Dharma Balikpapan terletak di Jalan Bukit Niaga, Klandasan Ilir, Balikpapan Selatan atau lebih dikenal daerah Pasar Baru Balikpapan.
Kelenteng tersebut lebih dikenal warga Balikpapan dengan sebutan tempat sebagai Ta Pe Kong. Setelah ditelusuri, nama tempat itu merupakan dewa utama dari Kelenteng Guang De Miao itu sendiri.
Bangunan ini adalah rumah ibadah bagi umat Khonghucu, warga Tionghoa di Kota Balikpapan yanf berdiri sejak 1915 silam.
Ketua Kelenteng Guang De Miao Balikpapan, Wiliam Chandra membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan kini Kelenteng memasuki usia ke-108 tahun pada 21 Februari 2023 nanti.
"Kalau dari histori sebenarnya Kelenteng itu bukan di situ, mungkin para senior yang bisa jelasin lebih jelasnya. Tapi ini ulang tahun yang ke-108 untuk tahun ini pada 21 Februari nanti," ucapnya kepada Pusaranmedia.com, Kamis (26/1/2023).
Menelisik lebih dalam, ia mengaku Kelenteng sebelumnya terkena serangan Bom Perang Dunia II yang saat itu ada serangan invasi Jepang.
"Jadi begini, dulu Kelenteng ada dua. Kelenteng kita sekarang itu, dulu ada di PNW (Sebutan nama lokasi orang Balikpapan dulu) dekat Monumen atau daerah Prapatan dari suku lain yang mendirikan. Waktu itu sekitar tahun 70-an ada serangan invasi Jepang, sempat rusak terkena Bom, tapi tidak begitu parah dan sampai sekarang tidak bangun lagi. Setelah beberapa kali pindah, akhirnya sampai lah ke lokasi Kelenteng saat ini," ungkapnya.
Untuk ancaman berbahaya saat ini, kata dia, tidak ada. Apalagi dengan adanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Balikpapan.
"Kalau ancaman saya rasa sekarang dengan adanya FKUB sih aman dan rukun saja," tuturnya.
Meski demikian, diakuinya pada 24 Juni 2020 lalu, Kelenteng Setya Dharma Balikpapan ini sempat terjadi bencana kebakaran. "Dua tahun lalu ada kebakaran, 'kan Kelenteng kita ada dua sebelah kiri dan kanan, bagian kiri itu terbakar habis. Jadi kita sudah gotong royong dukungan dari umat kita sudah berhasil bangun kembali, akhirnya di tahun berikutnya kita sudah bisa merayakan Imlek kembali untuk beribadah. Ini juga sekaligus untuk peremajaan atas bangunan tua yang tidak lepas dari ornamen aslinya," bebernya.
Untuk imlek tahun ini, ia berharap seluruh warga dan Kota Balikpapan diberi kesehatan dan rezeki melimpah.
"Semoga Imlek ini, kita semua diberikan rezeki melimpah, seperti kesehatan, kerukunan, dan kemajuan kota dari segi ekonomi maupun segala aspek. Terlebih dengan adanya proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, semoga Balikpapan lebih maju itu doa kita," imbuhnya.