Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Ribuan calon haji asal Indonesia pada 2022, diketahui terpaksa gagal berangkat setelah tergiur sejumlah agen perjalanan umrah dan haji yang menawarkan perjalanan haji furoda, padahal visa yang mereka gunakan sebagian besar merupakan visa amil atau visa pekerja.
Komisaris PT Annur Arafah Kaltara, H Nur Rahmat menyampaikan, pada perjalanan haji 2023 mendatang agar para calon haji lebih berhati-hati karena dalam perjalanan ibadah haji Pemerintah Arab Saudi hanya mengakui dua jenis visa yakni, visa haji kouta Indonesia dan visa haji mujamalah atau haji furoda yakni undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi.
"Dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah sebenarnya sudah sangat jelas, khususnya pada pasal 18 dijelaskan bahwa visa haji Indonesia terdiri atas visa haji kuota Indonesia dan visa haji mujamalah undangan Pemerintah Arab Saudi," ujar Nur Rahmat, Senin (13/2/2023).
Rahmat menegaskan, sebagian kasus yang terjadi masih banyak masyarakat Indonesia masih tergiur dengan akal-akalan sejumlah agen nakal dengan embel-embel penawaran umrag sebelum pelaksanaan ibadah haji.
"Kalau sudah biaya perjalanan haji furoda itu di bawah Rp300 juta, sudah pasti bohong itu karena normalnya untuk haji furoda itu Rp340 juta. Apalagi kalau sudah ada embel-embel akan di umrahkan terlebih dahulu, sudah pasti yang mereka gunakan itu visa amil atau pekerja," ungkapnya.
Dijelaskan Nur Rahmat, visa amil sendiri seyogyanya memang akan mengumrahkan para pemegangnya sebelum akhirnya ditempatkan kepada setiap perusahaan atau perorangan yang membutuhkan pekerja. Tapi dalam modus yang kerap digunakan sejumlah oknum agen perjalanan haji nakal, jemaah akan dinaikkan umroh kemudian kembali ke tanah air dan akan kembali diberangkatkan saat musim haji tiba.
"Kalau berangkat pasti berangkat, tapi yah sampai di Riyadh saja karena untuk melaksanakan ibadah haji di Arafah tidak akan dibenarkan. Petugas di sana akan menolak bagi mereka yang menggunakan visa amil," tegasnya.
Ia menganggap, calon haji yang ingin menggunakan jalur haji furoda agar lebih selektif dan memastikan jika visa yang digunakan merupakan visa mujamalah. Sehingga kejadian pada 2022 tidak kembali terulang.
"Kami ingin memberikan edukasi secara dini kepada masyarakat agar apa yang kita khawatirkan tidak terjadi lagi. Di Nunukan lumayan banyak yang jadi korban, hanya tidak perlu kita ceritakan lebih jauh. Ini hanya sebegai pengingat agar kita lebih berhati-hati dan waspada," pungkasnya.