Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Assisten II Sekretariat Kota (Setkot) Balikpapan, Agus Budi Prasetyo mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Ini disampaikannya terkait pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ditargetkan selesai 2024 mendatang.
Bendungan ini direncanakan akan mampu memasok sekitar pukul 2.500 liter per detik kebutuhan air baku.
Sebanyak 2.000 liter per detik akan dipasok untuk kebutuhan di wilayah IKN dan 500 liter per detik akan disuplai untuk memasok kebutuhan air baku di wilayah Kota Balikpapan yang tengah krisis air baku.
Ia mengaku hasil komunikasi itu pada dasarnya telah diputuskan bahwa 500 liter per detik dari Bendungan Sepaku Semoi tersebut diserahkan ke Kota Balikpapan.
Namun, kata dia, hambatannya adalah pipa transmisinya yang diperkirakan membutuhkan biaya hingga mencapai Rp 1,5 triliun.
Menurutnya, hal ini tentunya juga berat untuk pemerintah pusat, sehingga Kemenkeu dan Bappenas menyarankan untuk menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Jika lewat investasi langsung atau biaya ditanggung pemkot maupun pusat akan berat karena jumlahnya setengah dari APBD Balikpapan.
"Kemarin, kita sudah diskusi dengan direktur dari Kementerian Keuangan dan Bappenas. Jadi sebenarnya Kementerian PUPR itu sudah menghubungi saya, Direktur Air Minum, mereka sudah mau memutuskan bahwa 500 liter per detik dari Bendungan Sepaku Semoi tersebut untuk diserahkan ke kota Balikpapan. Tapi yang menjadi hambatan adalah pipa transmisinya mencapai Rp 1,5 triliun," kata Agus.
KPBU itu adalah kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha, nanti yang melaksanakan adalah investor. Kemudian untuk membayarnya menggunakan biaya layanan.
Uang hasil pembayaran masyarakat yang akan digunakan untuk mencicil investor.