Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Ashan Putra Sebut ASKB Gagal Jalankan Visi Misinya

Fungsionaris PB HMI, Ketua Umum HMI Cabang Sangatta Kutim Periode 2020-2021, Ashan Putra P (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Ashan Putra Sebut ASKB Gagal Jalankan Visi Misinya

    PusaranMedia.com

    Fungsionaris PB HMI, Ketua Umum HMI Cabang Sangatta Kutim Periode 2020-2021, Ashan Putra P (Foto: Istimewa)

    Ashan Putra Sebut ASKB Gagal Jalankan Visi Misinya

    Fungsionaris PB HMI, Ketua Umum HMI Cabang Sangatta Kutim Periode 2020-2021, Ashan Putra P (Foto: Istimewa)

    Reporter: Siswandi | Editor: Bunyamin 

    SANGATTA - Fungsionaris Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sekaligus Mantan Ketua Umum (Mantum) HMI Cabang Sangatta, Ashan Putra Pradana menyebut Bupati dan Wakil Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang (ASKB) gagal dalam menjalankan visi misinya.

    Ia mengaku di tahun ketiga ini kepimpinan ASKB, ada beberapa komitmen gagal dilaksanakan ASKB. Di antaranya sektor ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sosial dan kependudukan, pertanian peternakan dan nelayan serta pariwisata dan kebudayaan.

    "Itu semua belum tercapai. Dari anggaran sekian banyaknya itu diperuntukkan dan diprioritaskan untuk apa? Ayo kita cek di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) kesehatan atau puskesmas di 18 kecamatan. Bagaimana dengan Kecamatan Sandaran, Karangan dan Telen, " katanya.

    "Dulu waktu menjabat sebagai Ketum HMI Cabang Sangatta, saya mendatangi beberapa OPD dan ternyata sangat tidak maksimal kinerjanya. Ada salah satu OPD sangat memprihatinkan karena tidak sanggup meretas angka pengangguran di Kutim," tandasnya.

    Kemudian, kata dia, kini dihebohkan dengan adanya partai pengusung yang menarik diri dari Koalisi ASKB. "Ini membuktikan bahwa Kutim sedang tidak baik-baik saja. Ini babak terakhir untuk pasangan ASKB, di 2024 sudah memasuki babak perhelatan demokrasi, di mana penetrasi kepentingan itu semua masuk," imbuhnya.

    "Harapan saya ke depannya, mari kita sama-sama kawal dan jaga Kutim ini," paparnya.

    Ia menambahkan, banyak instrumen eksternal yang kemudian menggerogoti sistem kepemerintahan, sehingga tata kelola tidak maksimal, efektif serta profesional yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

    "Lebih tepatnya lagi bahwa di 2023 ini masa injury time masa kepemimpinan ASKB dan masa suram juga bagi kelanjutan nasib politik di Kutim," ujarnya.