Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan
TANA PASER- MAN Insan Cendekia Paser adalah sekolah terbaik di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan data TOP 1000 Sekolah yang dibuat oleh Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Nilai rerata UTBK 2022 ialah 573,896, dan menduduki ranking sekolah terbaik nasional ke 115.
Meski demikian, sekolah tersebut masih memiliki kendala tersendiri, terutama soal akses air bersih bagi siswa-siswi yang kini tinggal di asrama setempat.
Persoalan ini, kini tengah di diskusikan oleh Komisi III DPRD Paser dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk segera mengentaskannya di Ruang Rapat Bapekat, Senin (6/3/2023).
RDP dipimpin Ketua Komisi III Edwin Santoso didampingi Wakil Ketua Komisi II Basri Masyur, anggota Komisi III Budi Santoso serta Sekwan Muhammad Iskandar Zulkarnain.
DPRD Paser menghadirkan Kepala MAN IC Paser Muhammad Nur, perwakilan PT Kideco Jaya Agung, Politeknik Samarinda (Polnes) serta Perumdam Tirta Kandilo.
Ketua Komisi III DPRD Paser Edwin Santoso mengatakan MAN IC mengeluhkan keterbatasan akses air bersih untuk memenuhi kebutuhan siswa-siswi dan meminta solusi kepada pemerintah daerah terkait permasalahan tersebut.
"Permasalahan ini bukan baru, sejak lama akses air bersih ini memang menjadi kendala," kata Edwin.
Dia mengatakan jumlah pelajar hingga tenaga pendidik (tendik) di MAN IC Paser mencapai 500 orang. Air bersih menjadi sangat urgent agar segera terselesaikan.
Saat RDP berlangsung, kata Edwin, Polnes memberikan solusi dengan memanfaatkan air danau atau bendungan yang ada di kawasan MAN IC Paser. Hasil riset mereka menunjukkan, jika air tersebut dapat digunakan.
"Polnes telah melakukan riset dan berhasil, kami bersyukur ada solusi alternatif terkait permasalahan tersebut," sambung Ketua Karang Taruna Desa Senaken tersebut.
Ia meminta perusahaan tambang PT Kideco Jaya Agung dapat memberikan dana Corporate Social Responsibilty (CSR) untuk bisa mengalirkan air danau tersebut ke MAN IC Paser. Namun demikian, Kideco belum bisa memberikan keputusan karena banyak persyaratan yang mesti dilengkapi terlebih dahulu.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat ini, lanjut Edwin, pihak sekolah menggunakan dari Perumdam Tirta Kandilo. Namun biaya tagihannya, mencapai Rp20 sampai Rp27 juta per bulan jika kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung atau hari normal.
Selain itu, jika hari libur tagihannya antara Rp10 sampai Rp14 juta per bulan. "Jika tidak libur sekolah sebulan pihak MAN IC Paser membayar air ke PDAM bisa mencapai 20 juta lebih tak hanya itu, air hanya mengalir setengah hari saja," ujarnya
Edwin, meminta Perumdam Tirta Kandilo melakukan pengecekan ke lapangan, apakah terjadi kebocoran pipa yang menyebabkan membengkaknya tagihan pembayaran.
"Permaslahan ini tak hanya dialami MAN IC saja namun sebagian desa juga mengalami permasalahan yang sama terkait hal ini. Direktur segera melakukan pengecekan ke lapangan," ujarnya.
DPRD Paser, imbuh Edwin, terus mendorong keinginan ini untuk di bicarakan bersama dengan Pemkab Paser untuk menangani permasalahan ini.
"Kami DPRD Paser bakal terus mendorong aspirasi yang telah disampaikan oleh MAN IC Paser ke Pemkab Paser dan segera memberikan solusi terbaik, terkait permasalahan ini," tambahnya. (Adv)