Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Tujuh perusahaan batu bara di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) turut membangun tujuh Taman Kota di Tenggarong.
Pembiayaan sepenuhnya berasal dari masing-masing perusahaan melalui dana Corporate Social Responbility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP).
Total dana kontribusi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai Rp5,3 miliar.
Salah satu lokasi Taman Kota yang akan dibangun berlokasi di depan Museum Mulawarman. Taman Kota ini bakal dikerjakan menggunakan dana TJSP PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) dengan nilai Rp2,9 miliar.
Sedangkan, lokasi enam taman lainnya akan menghabiskan dana sekitar Rp500an juta. Dengan rincian, PT Multi Harapan Utama (MHU) mengerjakan Taman Bawah Jembatan, PT Khotai Makmur Insan Abadi mengerjakan Taman Median Tenggarong.
Kemudian, PT Toba Bara Sejahtera mengerjakan Taman Bundaran Tenggarong, PT Anugrah Bara Kaltim mengerjakan Taman Tepi Sungai Tenggarong, PT Alam Jaya Bara Pratama mengerjakan Taman Jam Bentong Selatan Tenggarong, dan PT Jembayan Muara Bara mengerjakan Taman Jam Bentong Utara Tenggarong.
Bupati Kukar Edi Damansyah bersama perwakilan tujuh manajemen perusahaan telah melakukan peletakan batu pertama di depan Museum Mulawarman. Sekaligus penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan taman kota di wilayah Tenggarong, Jumat (10/3/2023).
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada teman-teman perusahaan. Rencana ini sudah dimulai tahun 2021, tahun 2022 kita diskusi dan 2023 realisasinya,” ujar Edi.
Bupati Edi menegaskan, pengerjaan taman kota ini ditargetkan rampung sebelum HUT Kota Raja Tenggarong yang jatuh pada 28 September 2023 mendatang. Pembangunan akan berlangsung selama 4-6 bulan dan akan diresmikan langsung oleh Bupati Edi. “Ini harus selesai 2023, mereka kerja cepat kok,” ucapnya.
Pembangunan taman kota ini untuk mewujudkan Program Kukar Berbudaya, yakni membangun pusat-pusat pelestarian dan pengembangan budaya Kukar. Salah satunya dengan menetapkan Kota Tenggarong sebagai Kota Warisan Budaya yang menonjolkan Tenggarong sebagai Kota Sejarah dan Budaya yang ramah, juga modern.
“Kita bangun menjadi kota budaya, dengan perbaikan infrastruktur di Kota Tenggarong, salah satunya taman. Kalau pembangunan taman kota dikerjakan perusahaan, APBD kita bisa dialihkan ke lain,” jelasnya.
Nantinya, pada lokasi taman-taman tersebut akan dipasang plang perusahaan, supaya masyarakat tahu partisipasi para perusahaan di Kukar. Sehingga persepsi masyarakat terhadap perusahaan tidak haya mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) saja.
Edi berharap, kolaborasi ini bisa terus berjalan. Dan perusahaan-perusahaan aktif di Kukar bisa turut memberikan partisipasinya juga. “Ini baru tujuh perusahaan, kalau data ada 240 sekian perusahaan aktif di Kukar, yang lain kapan,” tutur Edi berseloroh.
Menurut Edi, sejumlah perusahaan juga sudah pernah berkolaborasi dengan Pemkab Kukar. Seperti program pengembangan pemberdayaan, sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan pembangunan infrastruktur .
“Cuma ruang lingkup penanaganannya mereka berada di wilayah operasi, ring 1 atau ring 2 dan sekitarnya. Kaki ini mereka keluar dari ring. Itu yang selalu saya minta harus keluar dari ring, jangan tinjunya di ring aja,” sebutnya.
Sementara itu, perwakilan salah satu perusahaan, Direktur PT MSJ, Hariyadi menambahkan, dengan adanya taman kota diharapkan bisa semakin mempercantik Tenggarong. Agar banyak potensi yang bisa dikembangkan, utamanya dari sektor ekonomi.
“Sebenarnya Pemda juga sudah berupaya, ada Pulau Kumala. Cuma sepertinya perlu lebih diaktivasi kegiatannya, sosial media juga perlu ditingkatkan. Insya Allah bisa jadi lebih baik dan dinikmati atas pembangunan yang dikerjakan sama-sama,” harapnya.