Iklan

Gaji Belum Dibayar, 23 Pekerja Proyek DAS Ampal Mogok Kerja

Pekerja yang masih tersisa lontang-lantung di sekitar proyek DAS Ampal depan Global Sport, Rabu (29/3/2023). (Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

Kalimantan Timur

Gaji Belum Dibayar, 23 Pekerja Proyek DAS Ampal Mogok Kerja

PusaranMedia.com

Pekerja yang masih tersisa lontang-lantung di sekitar proyek DAS Ampal depan Global Sport, Rabu (29/3/2023). (Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

Gaji Belum Dibayar, 23 Pekerja Proyek DAS Ampal Mogok Kerja

Pekerja yang masih tersisa lontang-lantung di sekitar proyek DAS Ampal depan Global Sport, Rabu (29/3/2023). (Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin

BALIKPAPAN - Sebanyak 23 pekerja proyek pengendali banjir DAS Ampal melakukan mogok kerja karena belum menerima upah atau gajinya.

Ini disampaikan para pekerja saat ada kunjungan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan di lokasi depan Global Sport.

"Kami ingin dibayar dulu, gaji sudah nunggak lama kan kami tidak mau kerja lagi," kata Yudi, salah satu pekerja kepada awak media, Rabu (29/3/2023).

Setidaknya ada 23 pekerja yang ikut dalam pengerjaan proyek pengendali banjir tersebut. Mereka mengaku, sejak empat pekan ini gaji tidak dibayar oleh perusahaan pemenang tender.

Informasi dari para pekerja, seharinya digaji sebesar Rp130 ribu setiap dua minggu mandor membayar upah pekerja.

"Rp130 ribu itu kotor, sehari uang makan sebesar Rp30 rib dan hingga saat ini belum ada kepastian kapan gaji kami akan dibayar. Kami di Kota Balikpapan sudah tiga bulan, kami pekerja dari Jawa Tengah," terangnya.

"Pemenang tender dan sub kontraktor menjanjikan gaji akan dibayar, tetapi sampai kemarin dan hari ini belum diwujudkan. Makanya kami tidak mau kerja (mogok)," akunya.

Sementara itu, Project Manager PT Fahreza Duta Perkasa, Arif Wibisono membantah tidak membayar gaji pekerja selama satu bulan. 

"Bukan sebulan, tapi cuma dua minggu. Sebab mereka itu digaji per dua minggu sekali, bukan sebulan sekali," ujarnya. 

Ia menjelaskan, pihaknya berencana akan melakukan koordinasi dengan mandor pekerja, karena kontrak kita sama mandor bukan sama pekerja. 

"Kemarin pagi itu, kita sudah transfer sebesar Rp9 juta, untuk gaji para pekerja, sudah dikasih atau belum ke pekerja saya tidak tahu. Namun nanti kami akan pastikan lagi, sudah dibayar belum," kata dia.

Meski demikian, sebanyak 23 pekerja yang belum mendapatkan gaji, ditegaskannya masalah belum digaji atau sudah itu bukan porsi pihaknya karena ada kontrak dengan mandor bukan pekerja.